Korban Laka Laut Jatimalang Ditemukan di Jatikontal

PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES- Jenazah seorang remaja berinisial AJS (17), warga Desa Kledung Kradenan RT02 RW 10 Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo, akhirnya ditemukan pada Jumat (1/12) sekitar pukul 16.30 WIB setelah 12 hari dinyatakan hilang di Pantai Dewaruci Purworejo.

Jasad korban ditemukan oleh para pemancing di sekitar TPI Pantai Jatikontal Kecamatan Purwodadi, sekitar satu kilometer dari lokasi korban terseret ombak.

Kapolsek Purwodadi, AKP Ponijo, menginformasikan bahwa penemuan jasad korban bermula saat seorang warga Desa Bugel Kecamatan Bagelen sedang menjala ikan di Pantai Jatikontal.

BACA JUGA:VIRAL! Aksi Bajing Loncat di Purworejo Terekam Kamera, Pelakunya Ada 2 Orang

Tiba-tiba ia melihat ada  sesosok jenazah yang mengapung di air dan terus diikuti sampai menepi.

“Selanjutnya dibantu  warga yang sedang memancing, mereka mengangkat jenazah agar tidak terseret ombak  kembali,” sebutnya.

Warga lalu menghubungi pihak terkait, antara lain Forkompincam Purwodadi, BPBD, PMI, Puskesmas Purwodadi,  Polres Purworejo, Lanal, dan SAR serta Relawan untuk segera mengevakuasi korban.

Selanjutnya jenazah dibawa ke RSUD Tjitrowardojo untuk dilakukan autopsi dan identifikasi oleh Tim Inafis. Setelah dikroscek dengan pihak keluarga, didapatkan data jenazah adalah AJS (17) yang beralamat di Kelurahan Kledung Kradenan RT 02 RW 10 Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo.

Diketahui, Agus merupakan korban laka laut di Pantai Jatimalang tanggal 19 November 2023. Jenazah sudah dimakamkan oleh pihak keluarga pada Sabtu malam.

BACA JUGA:DPRD Purworejo Dorong Pemberlakuan BOS Daerah

Sebelumnya Plt Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti SH telah menunjukkan perhatian dan kepeduliannya dengan mengunjungi dan menyerahkan bantuan logistik untuk tim pencari  korban laka laut di posko Pencarian TPI Jatimalang pada Rabu (22/11).

Pihaknya juga mengunjungi kediaman korban pada Senin (27/11) dan bertemu langsung kedua orang tuanya.

Atas musibah tersebut, Yuli Hastuti menyampaikan keprihatinannya.  
"Semua hanya titipan, kita hanya bisa bersabar dan menerima apa yang sudah menjadi ketetapan Allah,” ungkap Yuli Hastuti. (top)

Sumber: magelang ekspres