Amal Shalih di 10 Hari Pertama Dzulhijjah Tak Ada yang Menandingi

Amal Shalih di 10 Hari Pertama Dzulhijjah Tak Ada yang Menandingi

Amal Shalih di 10 Hari Pertama Dzulhijjah Tak Ada yang Menandingi--

MAGELANG EKSPRES-Awal Dzulhijjah adalah waktu utama untuk beramal shalih. Ada tiga amal shalih yang hanya terdapat di awal Dzulhijah dan tidak ditemukan di bulan lain, yakni haji dan umrah, berqurban dan shalat id.

Bagi yang tidak mampu haji dan umrah atau berqurban maka masih banyak amal-amal shalih yang bisa dikerjakan di hari-hari istimewa tersebut.

Di antaranya dengan banyak dzikir, bertakbir, berpuasa, membaca Al Qur’an, bersedekah, membantu saudara muslim yang memerlukan bantuan dan amal-amal shalih lain yang dicontohkan oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam.

Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijah. Jangan lewatkan 10 hari pertama bulan Dzulhijah berlalu begitu saja tanpa amal-amal shalih yang kita kerjakan.

BACA JUGA:Pahalanya Dilipatgandakan, Inilah 3 Puasa Wajib yang Dianjurkan pada 10 Hari Awal Dzulhijjah

Masih ada waktu untuk mempersiapkan amal-amal shalih yang dapat kita kerjakan. Songsong 10 hari pertama bulan Dzulhijah dengan amal-amal shalih yang yang pahalanya tidak ada yang menandinginya.

Di antara yang menunjukkan keutamaan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijah adalah hadits Ibnu ‘Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ ». يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ « وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ ».

“Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).” Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.” (HR. Abu Daud no. 2438, At Tirmidzi no. 757, Ibnu Majah no. 1727, dan Ahmad no. 1968, dari Ibnu ‘Abbas. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim)

Puasa di Awal Dzulhijah

Dalil yang menunjukkan istimewanya puasa di awal Dzulhijjah karena dilakukan pula oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana diceritakan dari Hunaidah bin Kholid, dari istrinya, beberapa istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, …” (HR. Abu Daud no. 2437. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

BACA JUGA:Keutamaan Bulan Dzulhijjah yang Banyak Dilalaikan Umat Muslim

Di antara sahabat yang mempraktekkan puasa selama sembilan hari awal Dzulhijah adalah Ibnu ‘Umar. Juga para ulama, seperti Al Hasan Al Bashri, Ibnu Sirin dan Qotadah juga menyebutkan keutamaan berpuasa pada hari-hari tersebut. Inilah yang menjadi pendapat mayoritas ulama. (Latho-if Al Ma’arif, hal. 459)

Cara Puasa di Awal Dzulhijah

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: