Harga Gabah Naik, Tapi Panen Kedua di Temanggung Turun Hingga 40 Persen
JEMUR. Salah satu petani di Desa Greges Kecamatan Tembarak sedang menjemur gabah Selasa, 3 Juni 2025.-SETYO WUWUH-TEMANGGUNG EKSPRES
TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.ID – Di tengah kabar baik soal harga jual gabah kering panen (GKP) yang meningkat, para petani di Kabupaten Temanggung justru menghadapi kenyataan pahit: hasil panen kedua tahun ini turun drastis hingga 30–40 persen dibanding panen pertama pada awal tahun.
Juwariyah, seorang petani di Desa Greges, Kecamatan Tembarak, menyampaikan bahwa harga jual gabah memang jauh lebih baik dibanding tahun 2024 lalu.
Namun, penurunan hasil panen cukup signifikan dan berdampak besar terhadap pendapatan petani.
BACA JUGA:Temanggung Siap Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Produksi Gabah Capai 6,9 Ton per Hektare
"Harganya sekarang antara Rp5.500 sampai Rp6.300 per kilogram, tergantung kualitas dan kondisi gabahnya," ujar Juwariyah, Selasa, 3 Juni 2025.
Ia menambahkan, gabah dengan kualitas baik bisa dihargai lebih dari Rp6.000 per kilogram, sementara kualitas sedang masih dihargai di atas Rp5.500.
Namun demikian, hasil panen dari lahannya yang seluas sekitar 2.500 meter persegi hanya menghasilkan sekitar 9 sampai 10 kuintal GKP.
BACA JUGA:Bulog Magelang Siap Beli Gabah Petani Temanggung Rp6.500/Kg, Pastikan Penyerapan 4.000 Ton Beras
Padahal, saat panen pertama lalu, lahan yang sama mampu menghasilkan sekitar 16 kuintal.
Juwariyah mengaku telah melakukan perawatan secara maksimal, mulai dari penyiangan hingga pemupukan.
Namun, hasil panen tetap saja menurun.
BACA JUGA:Petani Temanggung Berharap Harga Gabah Tetap Tinggi Sambut Musim Panen Raya
"Perawatannya sudah sesuai, pupuk dan obat-obatan juga kami berikan cukup. Tapi entah kenapa musim tanam kedua hasilnya memang selalu lebih rendah," tuturnya dengan nada bingung.
Senada dengan Juwariyah, Ujik Narwadi, petani lainnya di desa tersebut, juga mengeluhkan penurunan hasil panen.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: temanggung ekspres