Bawaslu Kabupaten Magelang Cetak Kader Pengawas Demokrasi Digital

Bawaslu Kabupaten Magelang Cetak Kader Pengawas Demokrasi Digital

PENJELASAN. Anggota Bawaslu Kabupaten Magelang, Sumarni Aini Chabibah memberikan pembekalan peserta pengawasan pemilu.-HENI AGUSNINGTYAS-MAGELANG EKSPRES

MUNGKID, MAGELANGEKSPRES.ID Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Magelang mulai melaksanakan Pendidikan Pengawas Partisipatif (P2P) Daring 2025.

Program ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat kapasitas masyarakat dalam mengawal proses demokrasi melalui sistem pembelajaran berbasis digital.

Anggota Bawaslu Kabupaten Magelang, Sumarni Aini Chabibah, menjelaskan P2P 2025 dirancang menggunakan metode Learning Management System (LMS) sesuai arahan Bawaslu Provinsi Jawa Tengah.

BACA JUGA:Bawaslu Kabupaten Magelang Raih Predikat Paling Informatif

“Setiap peserta akan mengikuti proses pembelajaran berbasis audio visual dan e-modul. Mereka mengikuti pretest, belajar melalui video dan modul digital, kemudian berdiskusi daring dan diakhiri dengan post-test,” ujar Aini, Rabu (15/10).

Ia menyebut, pendekatan digital ini memberi ruang belajar yang fleksibel dan menarik.

Peserta tidak hanya memahami teknis pengawasan, tetapi juga diharapkan menjadi motor penggerak di wilayah masing-masing.

BACA JUGA:Bawaslu Kabupaten Magelang Minta KPU Siapkan Skenario Listrik Mati

“P2P adalah wujud komitmen Bawaslu menghadirkan pendidikan demokrasi yang berkelanjutan. Kami ingin melahirkan kader pengawas yang paham regulasi, berintegritas, dan mampu bekerja sama lintas elemen,” tambahnya.

Aini menjelaskan, P2P 2025 ditujukan untuk membangun pusat pembelajaran pengawasan partisipatif yang berkesinambungan.

Program ini juga mendorong terbentuknya komunitas pengawas aktif di tingkat masyarakat.

BACA JUGA:Bawaslu Kabupaten Magelang Imbau KPU Tak Batasi Kinerja Pengawas TPS

Mengusung tema “Berfungsi dan Bergerak untuk Pemilu 2029 yang Bermartabat”, kegiatan berlangsung mulai pertengahan Oktober hingga November 2025.

Rangkaian kegiatan meliputi sosialisasi, rekrutmen peserta, pembelajaran daring, diskusi interaktif, hingga penyusunan rencana tindak lanjut di tingkat komunitas.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: magelang ekspres

Berita Terkait