Pemkot Magelang Bidik Optimalisasi PAD Lewat Sektor Layanan Kesehatan, Imbas TKD Turun Rp126 M

MAGELANGEKSPRES.ID - Pemkot Magelang mulai putar otak guna menjadi solusi penurunan dana transfer ke daerah (TKD) sebesar 24,45 persen atau senilai Rp126 miliar di tahun 2026.

Walikota Magelang, Damar Prasetyono mendesak, organisasi perangkat daerah (OPD) untuk mengedepankan efisiensi sekaligus berinovasi agar pelayanan publik tidak menurun imbas turunnya TKD.

Untuk diketahui, pemerintah pusat mewacanakan pemangkasan tiga sumber dana antara lain Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Bagi Hasil (DBH), dan Dana Insentsi Daerah (DID).

BACA JUGA:Baru 9 Hari, 195 Pengendara di Kota Magelang Ditilang Saat Operasi Zebra Berlangsung

Pemangkasan itu berdasarkan surat edaran pada 25 September 2025.

Damar menambahkan, dinamika fiskal 2026 menuntut keberanian mengambil langkah inovatif.

Meski diakui, pemerintah daerah sempat dibuat pusing karena seluruh rancangan harus disesuaikan dalam waktu singkat, terutama setelah munculnya edaran efisiensi.

BACA JUGA:Di Kota Magelang Pendonor Darah Lebih dari 25 Kali, Dapat Piagam Penghargaan

"Seluruh perencanaan dipaksa untuk disesuaikan kembali. Seluruh OPD harus memetakan mana terprioritas, dan sektor mana saja yang mesti dikurangi," ujar Damar.

Menurut Damar, penurunan TKD dan efisiensi anggaran tidak mengerdilkan nyali pemerintahan.

Pemkot justru mengarahkan fokus pada optimalisasi PAD dari sektor yang selama ini terbukti stabil.

BACA JUGA:Posyandu Kota Magelang Hadapi Tugas Harian Baru, 2.000 Kader Siap Dampingi Ibu dan Balita

"Fokus kita pada sektor strategis yang sudah mendukung pendapatan daerah. RSUD Tidar menjadi salah satu lokomotif karena kontribusinya hampir 80 persen dari PAD kita," tuturnya.

Optimalisasi layanan RSUD Tidar terus berjalan, mulai dari pembaruan fasilitas hingga penguatan layanan unggulan.

Sumber: magelang ekspres