Jadi Daya Tarik Wisatawan, Pemandian Mudal Diubah jadi Sendang Hageng Tirta Kencana

Kamis 14-11-2019,02:21 WIB
Editor : ME

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG- Belum banyak diketahui oleh masyarakat umum tentang keberadaan pemandian dengan mata air alami di Dusun Gatak Sirat, Desa Blabak, Mungkid, Magelang. Di tempat itu terdapat tempat pemandian yang syarat dengan nilai sejarah dikarenakan merupakan bagunan cagar budaya. Pemandian tersebut, awalnya bernama Mudal, saat ini sudah mempunyai nama resmi "Sendang Hageng Tirta Kencana" yang diberikan kepala desa setempat. "Dengan nama baru ini diharapkan mampu lebih menarik wisatawan," ucap Ketua Paguyuban Gatak Sirat, Kholid Wijanarko. Tidak hanya nama baru yang disematkan, namun tempat pemandian tersebut rencana akan buka pada malam hari. Dimana saat ini masih dalam tahap renovasi, yang sudah dimulai sejak 2018 kemarin. Hal ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. "Renovasi dengan menggunakan dana desa untuk memperindah tempat pemandian ini, tanpa mengganti atau menghilangkan unsur sejarahnya. Termasuk pemasangan lampu, bertujuan agar pemandian ini juga dapat melayani pengunjung pada malam hari hingga pukul 21.00 WIB," terang Kholid, yang berencana pada Desember besok sudah dibuka untuk umum. Baca Juga Bunga Raksasa yang Muncul di Kebun Salak Gegerkan Warga Jrakah, Magelang Adapun sejarah mata air itu, menurut penuturan sesepuh desa setempat, di lokasi tersebut dahulu terhampar persawahan yang diolah oleh penduduk secara konvensional. Di sebuah petak tertentu seorang petani penggarap lahan tanaman sedang bekerja keras membajak tanah lengkap dengan peralatannya. Di tengah giat bekerja pembajak tersebut bekerja tiba-tiba ia raib begitu saja. Tanpa ada tanda suara atau gejala apapun pembajak beserta seluruh peralatan yang dibawanya hilang dalam sekejap. Penduduk sekitar berbondong mencari ke mana petani pergi, dan timbul spekulasi yang beredar di tengah masyarakat dengan berbagai anggapan berhubung status dirinya masih pengantin baru dimana lima hari yang lalu pembajak tersebut melangsungkan pernikahan dengan seorang putri. Saat yang sama di tempat yang digarap pembajak semula tampak keluar air. Kian lama kian deras se-hingga meluber menggenangi lahan sekitar. Air yang keluar pun tak terbendung lagi, dengan hikmah menyuburkan tanah pertanian dan sarana irigasi. "Adapun bangunan yang ada pada pemandian,  bergaya Kasultanan Solo, dengan warna asli cat bangunan kuning dan hijau yang menjadi simbol Kraton," papar Kholid.(cha).

Tags :
Kategori :

Terkait