Film Pengepungan di Bukit Duri Singgung Kenakalan Remaja, 'Sampai Guru Takut Murid Sendiri'

MAGELANGEKSPRES.ID - Film Pengepungan di Bukit Duri (The Siege at Thorn High) merupakan sebuah tayangan yang mengangkat isu kenakalan remaja.

Filmnya disutradarai oleh Joko Anwar bersama rumah produksi Come and See Pictures dan Amazon MGM Studios.

Saat ini film yang tayang pada Kamis, 17 April 2025 di bioskop menariknya kian menyinggung kedudukan guru yang cukup rendah di Indonesia.

BACA JUGA:Sinopsis dan Pemain Film Rego Nyowo, dari Ari Irham sampai Sandrinna Michelle

BACA JUGA:4 Film Horor Indonesia yang Diangkat dari Mitos Masyarakat Jawa, Salah Satunya Ada di Magelang!

"Satu sosok yang harusnya jadi teladan yaitu guru, tapi apresiasinya terhadap profesi guru sangat rendah di Indonesia." Ujar Joko Anwar dalam konferensi pers Film Pengepungan di Bukit Duri pada Kamis, 30 Januari 2025.

Selaras dengan hal tersebut, Morgan Oey (Edwin) berperan sebagai seorang guru yang mencoba menggambarkan fenomena ini melalui adegan dalam trailer filmnya.

"Sama kaya guru yang lain, takut sama murid sendiri." Sepotong dialog Morgan dalam trailer pada Kamis, (30/1).

BACA JUGA:5 Film Indonesia yang Tayang Lebaran 2025 di Bioskop! Salah Satunya Diangkat dari Kisah Viral

BACA JUGA:Rumah Idaman Joko Anwar Diduga Buatan AI, Netizen Auto Ramai Cek Pendeteksi Deepfake!

Selain itu, fenomena kenakalan remaja tersebut juga digambarkan melalui Omara Esteghlal yang berperan sebagai Jefri atau siswa yang paling bermasalah disekolah.

Ujarnya buruknya moralitas dan perilaku siswa dapat didasari berdasarkan lingkungannya.

"Jefri ini adalah Agent of Society, ketika orang yang dihidupkan oleh society (lingkungan sosial) yang sudah rusak, ancur maka anak tersebut juga akan mendewasakan diri sebagai apa yang dia lihat." Terang Omara dalam konferensi pers film pada Kamis, (30/1).

Karena itu Joko Anwar ingin membongkar permasalahan kenakalan remaja melalui karya Film Pengepungan di Bukit Duri.

Sumber: