MAGELANGEKSPRES.COM,Pendidikan agama sebagai benteng moral dan karakter anak-anak generasi penerus bangsa bukanlah sebuah ungkapan yang berlebihan, karena memang faktanya demikian. Namun, meskipun memiliki peranan vital, pendidikan agama masih kerap dipandang sebelah mata. Adalah gerakan #JalanKita yang memiliki inisiatif untuk memberikan pendampingan terhadap fasilitas pendidikan di desa-desa hingga wilayah pinggiran. Senyum puluhan anak-anak seusia SD di Desa Somongari Kecamatan Kaligesing tampak mengembang saat iring-iringan mobil #JalanKita memasuki Dusun Sawahan RT 3 RW 3 Desa Somongari. Sebelumnya, mereka sudah menerima info akan ada sumbangan Iqro' dan Alquran dari sekelompok anak muda dari kota. Betul. Akhirnya bantuan itu datang. Diantar ke desa mereka. Somongari. Sebuah desa penghasil durian yang berjarak 13 kilometer dari pusat kota Purworejo. Berada di gugusan perbukitan Menoreh, Somongari juga mashur lantaran pahlawan nasional sang pencipta Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, Wage Rudolf Soepratman juga lahir di sana. Komunitas anak-anak millenial itu menamakan diri #JalanKita dengan tagline OTW Lebih Baik. Foundernya HM Tashilul Manasik alias Gus Ahil. Menurut gus gaul satu ini, gerakan yang digagasnya sementara ini fokus kepada fasilitas pendidikan agama yang berada di desa-desa. "Kita tentu prihatin dengan berbagai bencana alam yang melanda Purworejo belakangan ini. Namun yang tidak kalah penting dan luput dari perhatian kita adalah ancaman bencana moral. Maka penguatan pendidikan agama di desa-desa ini akan terus kita dorong sebagai pemantik semangat untuk menanamkan nilai-nilai akhlak dan karakter kepada anak-anak sejak dini," terangnya di sela-sela penyerahan bantuan Iqro' dan Alquran, Jumat (22/1). Dalam kesempatan tersebut, #JalanKita menyerahkan 125 Iqro' dan 125 Alquran. Penyerahan dilakukan secara langsung oleh relawan #JalanKita kepada anak-anak usia SD hingga SMP serta didampingi oleh orang tuanya. "Meski tidak seberapa, harapan kami bantuan ini dapat memompa semangat bagi anak-anak untuk terus mengaji, belajar ilmu agama," terangnya. Selain dari kas #JalanKita, bantuan tersebut juga bersumber dari sejumlah donatur yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Dikatakannya, #JalanKita membuka donasi melalui jejaring media sosial yang mereka kelola. Media sosial berupa instagram, facebook maupun youtube dimaksimalkan fungsinya, tidak semata-mata untuk mempublikasikan kegiatan namun juga media kampanye untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan. "Sementara ini kami memang tengah fokus untuk menggarap bidang pendidikan keagamaan khususnya untuk anak-anak. Namun ke depan kami juga akan bergerak di bidang-bidang yang lain yakni kegiatan sosial," katanya. Ashari (32) warga setempat mengaku mengapresiasi gerakan #JalanKita di bawah komando Gus Ahil. Menurutnya, gerakan yang dilakukan sangatlah bermanfaat karena betul-betul menyentuh anak-anak di desa. "Selama ini memang pendidikan keagamaan di desa-desa kurang mendapatkan perhatian. Semoga #JalanKita mampu memotivasi anak-anak muda yang lain sehingga ke depan semakin banyak yang peduli terhadap pendidikan agama untuk anak-anak," terangnya. (*)
#JalanKita, Tanggulangi Bencana Moral Suport Pendidikan Agama
Sabtu 23-01-2021,03:11 WIB
Editor : ME
Kategori :