24 Ribu UMKM di Purworejo Terdampak Pandemi

Rabu 22-07-2020,02:47 WIB
Editor : ME

MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO - Banyak pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Purworejo terdampak pendemi Covid-19 selama beberapa bulan terakhir. Bahkan, sekitar 24 ribu UMKM mengalami penuruan omzet dan telah terdata di Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (KUKMP) Purworejo. Kepala Dinas KUKMP Purworejo Bambamg Susilo menyebut kondisi tersebut diketahui setelah pihaknya menyebarkan angket secara online kepada sedikitnya 26 ribu UMKM yang ada di Kabupaten Purworejo. Sebagian besar merespons dan hasilnya rata-rata mereka mengeluhkan penurunan omzet. “Penjualan turun rata-rata 58 persen dari kondisi sebelum pandemi," sebutnya, Selasa (21/7). Menurutnya, dampak paling dirasakan adalah pada sektor usaha mikro yang modalnya tergerus selama pandemi. Sebagian besar pelaku usaha itu masih menyatukan modal dengan alokasi untuk mencukupi kebutuhan harian. Usaha menyelamatkan UMKM antara lain dengan relaksasi pinjaman dari Kementerian Keuangan dan program pemberdayaan UMKM Pemprov Jateng. Pemprov memesan seratus ribu masker dari UMKM di Purworejo dan dikerjakan 44 penjahit. Pemprov juga menyalurkan bantuan Jaring Pengaman Ekonomi (JPE) untuk pembelian bahan baku bagi pelaku usaha makanan/minuman, dengan sasaran 237 UKM. "Pemkab juga akan menyalurkan JPE untuk UKM. Namun, sekarang masih tahap verifikasi dan validasi, agar tidak dobel penyalurannya," jelasnya. Lebih lanjut Bambang Susilo mengingatkan agar pelaku UMKM jeli melihat peluang pasar. Meski pandemi berdampak pada melambatnya ekonomi, masyarakat tetap mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi. "Harus pandai melihat pasar, lalu cepat mengambil peluang sehingga tetap berjaya di tengah pandemi," tegasnya. Sementara itu, tidak semua usaha mikro terdampak pandemi. Bahkan, ada yang tetap bertahan dan mengalami kenaikan penjualan. Keuntungan itu antara lain dirasakan oleh Rini Lestari (50), penjual jamu asal Kelurahan Pangenrejo Kecamatan Purworejo. Meski bahan baku jamu mengalami kenaikan harga, permintaan pembeli kian tinggi. Pelanggan bertambah. “Karena ada Corona ini justru banyak orang yang rutin minum jamu untuk menjaga daya tahan tubuh,” ujarnya saat berkeliling di kompleks Gedung DPRD Purworejo. (top)

Tags :
Kategori :

Terkait