MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025 menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono (AHY). AHY dipilih secara aklamasi saat Kongres V Partai Demokrat dihantui ancaman virus Corona atau Covid-19. Juru Bicara Kongres V Partai Demokrat Irwan mengatakan AHY terpilih secara aklamasi setelah seluruh pemilik hak suara dalam pemilihan Ketum Partai Demokrat periode 2020-2025 sepakat untuk memilih AHY. "Sah, AHY (terpilih) Ketua Umum Partai Demokrat 2020-2025," katanya di lokasi kongres di Hall Jakarta Convension Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (15/3). Dikatakan Irwan, dalam rapat yang digelar secara tertutup, para pemilik suara telah secara bulat memilih AHY. “Seluruh peserta yang punya hak suara secara bulat aklamasi memilih AHY untuk memimpin Partai Demokrat,” pungkasnya. Jumlah pemilik suara dalam pemilihan Ketum Partai Demokrat periode 2020-2025 berjumlah 604 orang. "Seluruh peserta yang punya hak suara secara bulat aklamasi memilih AHY untuk memimpin Partai Demokrat," tegasnya. Senada diungkapkan politisi Demokrat Jansen Sitindaon. Dia mengatakan terpilihnya AHY sebagai ketua umum secara aklamasi. Sebagai pemilik hak suara, Jansen termasuk salah satu kader yang mengikuti sidang pemilihan ketua umum Partai Demokrat yang berlangsung tertutup. "Iya, karena aku tadi di dalam selaku salah satu pemilik suara," katanya. Dia menambahkan AHY mendapat dukungan bulat dari 34 DPD dan 514 DPC Demokrat se-Indonesia. "Pimpinan sidang EE Mangindaan memutuskan secara aklamasi AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat 2020-2025," katanya. Dalam potongan video yang dipublis Jansen pada akun Twitternya, terdengar pimpinan sidang menyampaikan bahwa setelah dilakukan verifikasi administrasi dan dikatakan memenuhi persyaratan maka berdasarkan Pasal 25 ayat 6 dan 7 peraturan tata tertib kongres telah ditetapkan secara aklamasi AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Pimpinan sidang juga menanyakannya kepada peserta kongres yang langsung dijawab setuju secara serentak, diiringi tepuk tangan. Kongres V Demokrat di JCC digelar di tengah ancaman wabah Covid-19. Sebagai langkah antisipasi penyebaran di dalam kongres, seluruh peserta menjalani pemeriksaan suhu tubuh. Para tenaga medis yang berjaga memindai setiap peserta menggunakan alat thermal scanner saat memasuki ruangan, termasuk awak media. Pemeriksaan suhu tubuh dilakukan dua kali, mulai pintu masuk Assembly Hall JCC, kemudian ruangan tempat berlangsungnya Kongres V Partai Demokrat. Bagi yang memiliki suhu tubuh di atas 37,5 derajat Celcius tidak diperbolehkan masuk ke tempat pelaksanaan kongres. Selain pemeriksaan suhu tubuh, para peserta Kongres V Partai Demokrat juga disemprot tangannya dengan "hand sanitizer". Sekretaris Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan Kongres V Demokrat dirancang dengan mengutamakan langkah pencegahan dan antisipasi terhadap Covid-19. "Dari semua kongres-kongres dan kegiatan-kegiatan yang pernah kami lakukan, kali ini berbeda. Ada tambahan yang kami masukkan dengan protokol corona (Covid-19) yang mengikuti arahan dari badan kesehatan dunia (World Health Organization/WHO)," katanya. Hinca menyebut semua protokol kesehatan dikoordinasikan dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dalam pidatonya di kongres, SBY pun mengatakan pelaksanaan Kongres V Partai Demokrat terpaksa dipersingkat karena menjunjung empati dan tenggang rasa seiring dengan mewabahnya Covid-19. "Saya mendengar para kader Demokrat dari seluruh Indonesia sudah bersiap untuk menghadirinya (kongres). Mereka ingin datang ke Jakarta untuk menyemarakkan dan menyukseskan kongres ini," katanya. Sebenarnya, kata SBY, kongres ingin diselenggarakan secara lebih akbar. Namun, situasi nasional, bahkan internasional, tidak memungkinkan. "Dengan menjunjung tinggi semangat tenggang rasa dan juga empati, kongres ini kami selenggarakan secara sederhana. Durasi waktu kongres juga dipersingkat," kata SBY. Pelaksanaan kongres yang semula dijadwalkan tiga hari, yakni 14-16 Maret 2020 pun dipercepat menjadi satu hari pada 15 Maret 202. Presiden ke-6 RI itu memastikan protokol keamanan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 secara ketat dengan memproteksi semua peserta kongres agar terjaga keselamatannya. Partai Demokrat juga harus mendukung pemerintah, baik pusat maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dalam upaya melindungi warga negaranya dari ancaman COVID-19. "Saya pribadi sudah berkomunikasi langsung dengan Presiden Jokowi, Menteri Kesehatan Terawan, Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis, Gubernur DKI Jakarta Profesor Anies Baswedan, dan Ketua Satgas Penanggulangan Virus Korona Letnan Jenderal Doni Monardo menyangkut hajat Partai Demokrat ini," terangnya. Dia pun mengingatkan seluruh pihak tidak boleh lengah dan lalai dalam melawan ancaman Covid-19. "Indonesia harus serius, sigap, dan melakukan langkah-langkah yang nyata. Pemerintah, masyarakat, kita semua, harus bersinergi dan bekerja sama. Saya yakin ini pulalah harapan rakyat kita," tegasnya. Pelaksanaan kongres yang semula dijadwalkan tiga hari, yakni 14-16 Maret 2020 pun dipercepat menjadi satu hari pada 15 Maret 2020.(gw/fin)
Aklamasi di Tengah Ancaman Corona
Senin 16-03-2020,03:45 WIB
Editor : ME
Kategori :