Candi Ngawen Diseprot Cairan Disinfektan

Jumat 20-03-2020,02:19 WIB
Editor : ME

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Pengelola obyek wisata cagar budaya Candi Ngawen Muntilan melakukan penyemprotan disinfektan ke bangunan candi. Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi pencegahan penyebaran wabah virus corona, \"Selain bangunan Candi Ngawen sendiri, penyemprotan disinfektan juga dilakukan di pada pos jaga serta bebatuan lepas atau batu candi yang belum selesai disusun. Hal tersebut bertujuan untuk mematikan virus, kuman dan bakteri, dilingkungan komplek Candi Ngawen,\" ucap Juru Pelihara Candi Ngawen, Mantoro, Kamis (19/3/2020). Mantoro menjelaskan, sejak ada himbauan tempat wisata ditutup mulai 16-29 Maret, pengelola Candi Ngawen menggunakan kesempatan tersebut untuk bersih-bersih lingkungan candi, termasuk melakukan penyemprotan disinfektan. Petugas kebersihan tetap masuk dan menjalankan rutinitas seperti biasa merawat membersihkan candi utama dan batu-batu lepas dilingkungan Candi Ngawen. Petugas jaga juga tetap berjaga seperti biasa. Hanya saja kegiatan ditambahi dengan penyemprotan disinfektan, untuk menghalau virus termasuk virus corona,\" papar Mantoro. Mantoro menambahkan, sejak pengumuman wisata Candi Ngawen ditutup sementara, tidak ada kunjungan wisata di candi tersebut. Pihak pengelola candi memasang pengumuman penutupan Candi Ngawen sementara di pintu masuk candi. \"Masyarakat maklum dan mematuhi sesuai dengan isi pengumuman. Dan ketika besok sudah kembali dibuka, masyarakat diperbolehkan berkunjung ke Candi Ngawen,\" ungkap Mantoro. Candi Ngawen yang terletak di Desa Ngawen Kecamatan Muntilan ini terdapat lima candi yang ditemukan sekitar tahun penemuan 1811. Pemugaran pertama dilakukan oleh Belanda pada tahun 1925 hingga 1927, pemugaran selanjutnya pada tahun 2011-2012 Meskipun kalah populer dengan Candi Borobudur atau Candi Mendut, keberadaan Candi Ngawen mempunyai daya tarik tersendiri, sehingga kerap dijadikan wisata edukasi dan sejarah. Wujud bangunan candi mempunyai struktur unik dimana Candi Ngawen adalah Candi Budha namun mengambil arsitektur perpaduan Hindu. Dimana Ciri khas candi Budha biasanya stupa cenderung bulat, tetapi untuk Candi Ngawen bagian atas candi ber trap seperti Candi Hindu.(cha)

Tags :
Kategori :

Terkait