Hadir Setiap Minggu Pon, Omzet Pasar Temon Pinggir Sawah di Magelang Tembus Rp15 Juta

Senin 18-11-2019,02:08 WIB
Editor : ME

MAGELANGEKSPRES.COM, MAGELANG - Keberadaan Pasar Temon Pinggir Sawah di Desa Sambak Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang semakin menarik perhatian publik. Dalam gelaran 35 hari sekali atau selapanan, tiap Minggu Pon, tingkat kunjungannya naik. Kondisi ini berdampak pada meningkatkan perekonomian masyarakat desa. “Pasar Temon tergolong baru. Hari ini (kemarin, red) edisi ketiga. Alhamdullilah dari waktu ke waktu pengunjungnya naik. Tiap pasaran rata-rata sampai seribu orang lebih. Pergelaran, omzetnya tembus Rp15 juta,” kata Ketua BUMDEs Kartadesa, Desa Sambak, Amron Muhzawawi, Minggu (17/11/2019). Bertambahnya pengunjung tersebut tidak lain karena selalu ada inovasi di tiap pasaran. Misalnya untuk edisi kemarin, sejak Sabtu-Minggu (16-17/11/2019), ada tambahan Workshop Menulis Berita dan Foto Jurnalistik. Baca Juga Angin Kencang di Magelang, Kembali Rusak 77 Rumah “Sesuai jadwal, Pasar Temon di bulan November ini mestinya digelar pada Minggu mendatang (24/11). Karena minggu depan ada pemilihan kepada desa di Sambak, maka diajukan,” tambah Amron. Pasar Temon Pinggir Sawah dibuka langsung Bupati Magelanmg Zaenal Arifin pada Minggu (15/9/2019). Dalam pasar itu, disuguhkan berbagai macam makanan dan minuman buatan warga Sambak, stand jasa melupakan mantan, lapak potong rambut, foto dengan aneka reptile, kesenian tradisional, senam pagi, kerajinan tangan, dan hal menarik lainnya. Sebelum pengunjung masuk ke area pasar, harus menukarkan uang rupiah dengan benggol supaya bisa melakukan transaksi. Satu benggol senilai dengan Rp 2 ribu. Sementara itu, ketua panitia workshop, Kholiq Kurniawan menyatakan, digelarnya workshop selama dua hari itu, sebab untuk materi jurnalistik tak cukup hanya mendapat pengetahuan teori saja. Perlu diasah dengan praktik liputan dan menulis langsung untuk kemudian dievaluasi. “Workshop ini diselenggarakan untuk menambah ilmu pengetahuan tentang seluk beluk jurnalistik, sehingga kami mengundang pemateri yang benar-benar terjun langsung di dunia jurnalistik,” katanya. Baca Juga Irma Dani Berhasil Pecahkan Dominasi Pelari Kenya, Rebut Juara 3 Over All Borobudur Marathon 2019 Sebagai pesertanya tidak hanya warga Kajoran. Tetapi juga warga lain, seperti Sugianto dari Desa Banyuadem, Kecamatan Srumbung. Dia bertekad mengikuti sampai Desa Sambak dengan menempuh perjalanan 40 Km hanya untuk menambah pengetahuan. “Sangat bermanfaat sekali. Bisa mengetahui ilmu jurnalistik lebih dalam,” akunya. Workshop yang menjadi rangkaian Pasar Temon Pinggir Sawah tersebut digelar Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) desa yang didukung Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) kabupaten setempat. Ketua KIM Desa Sambak (2013-2019), Muhammad Ainur Rofiq menyatakan, KIM menjadi salah satu wadah untuk mengangkat potensi di desa dengan memanfaatkan teknologi informasi. Baca Juga Merapi Meletus, Hujan Abu Tipis Terjadi di Dua Desa Wilayah Magelang “Beberapa media yang dimanfaatkan adalah website desa, buletin dan sosial media,” tandasnya. Sementara itu, Sugeng Sugiyarto perwakilan dari Dikominfo menyatakan rasa bangga kepada KIM Desa Sambak yang selama ini selalu aktif dalam kegiatan yang positif. “Bahkan selama ini KIM desa Sambak menjadi salah satu KIM rujukan di kabupaten Magelang,” tandasnya. Untuk pematerinya mendatangkan redaksi dari harian umum Magelang Ekspres, Malik Salman. Dalam kesempatan itu ia mengupas soal 5W+1H (what, when, where, who, why, how). Setelah memberikan teori, praktik menulis berita, lalu evaluasi. (rls/man)  

Tags :
Kategori :

Terkait