Hama Patek Tantangan Petani di Musim Kemarau

Senin 09-11-2020,02:44 WIB
Editor : ME

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG - Hama patek menjadi tantangan tersendiri bagi petani cabai di Desa Wani Tengah Kecamatan Bulu. Namun jika berhasil tanam di musim kemarau harga jualnya akan lebih bagus. \"Tantangan utama bagi petani yang menanam cabai di luar musim tanam adalah hama patek dan hama kuning,\" ungkap Firman salah satu petani cabai di desa setempat, Minggu (8/11). Menurutnya, bagi petani cabai yang nekat menanam cabai di luar musim tanam, produksinya bisa dipastikan menurun. Hanya saja harga jualnya kemungkinan akan lebih baik. Sebab katanya, saat tanam di luar musim, ketika memasuki panen maka jarang sekali petani yang panen. Sehingga ketersediaan cabai sedikit, sehingga akan berpengaruh pada harga jual cabai. \"Kalau berani tanam di musim kemarau kan sedikit petani yang tanam, jadi saat panen ketersediaan cabai juga sedikit. Padahal kebutuhan cabai di pasaran masih tetap sama. Dengan demikian harganya akan lebih baik,\" katanya. Firman mengungkapkan, seperti saat ini harga cabai sudah semakin membaik jika dibandingkan dengan harga cabai beberapa bulan lalu. Saat ini harga jual cabai keriting merah sudah lebih dari Rp20 ribu per kilogram. Semakin bagus kualitas cabai maka harganya juga akan semakin baik. \"Awal pekan lalu saya jual harga Rp22 ribu per kilogram, itu kualitasnya masih sedang. Yang kualitas terbaik bisa mencapai Rp24 ribu per kilogram,\" tuturnya. Hanya saja lanjutnya, saat tanam diluar musim ini tantanganya memang jauh lebih banyak, terutama untuk serangan hama patek dan hama kuning. Namun demikian hama tersebut masih bisa diantisipasi dengan perawatan yang maksimal. Baca Juga Truk Terjungkal Masuk Jurang, Satu Meninggal Dunia \"Perawatannya jadi lebih maksimal, namun seimbang dengan harga jualnya,\" ujarnya. Sehingga katanya, meskipun produksinya menurun jika dibandingkan dengan saat musim tanam. Namun akan lebih diuntungkan. \"Dalam luasan tanam 2.500 meter persegi, kurang lebih bisa menghasilkan antara Rp10 juta hingga Rp12 juta, itu sudah penghasilan bersih dengan biaya tanam kurang lebih Rp8 juta,\" terangnya. Senada juga disampaikan oleh Nasihin petani lainnya, tahun ini dirinya berusaha tanam cabai di luar musim tanam. Hasilnya cukup mengembirakan meskipun produktivitas cabai menurun. \"Kalau produksinya memang menurun, tapi dengan harga jual yang bagus justru petani diuntungkan,\" pungkasnya.(set)

Tags :
Kategori :

Terkait