Berjalan Tak Transparan, Remaja dan Pemuda Gelangan Kota Magelang Tuntut Pemilihan RT dan RW Diulang

Berjalan Tak Transparan, Remaja dan Pemuda Gelangan Kota Magelang Tuntut Pemilihan RT dan RW Diulang

PROTES. Perwakilan pemuda dan Karang Taruna Kelurahan Gelangan Kota Magelang mendatangi Kantor Kelurahan setempat, memprotes ketidakadilan jalannya pemilihan ketua RT dan RW.-HENDRI SAPUTRA-MAGELANG EKSPRES

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM - Sejumlah warga yang mengatasnamakan Karang Taruna dan Remaja RW 02 Kelurahan Gelangan, Magelang Tengah, Kota Magelang protes terhadap pelaksanaan pemilihan ketua RW dan ketua RT setempat belum lama ini. Mereka menuntut pemilihan ketua RT dan RW diulang.

Mereka menilai, jalannya proses pemilihan ketua RT dan RW di Gelangan yang berlangsung belum lama ini tidak transparan.

Pasalnya, pemilihan ketua RT dan RW di sana, hanya mengakomodasi setiap keluarga maksimal satu suara.

BACA JUGA:Lebihi Target Laba PDAM Kota Magelang 2024 Capai Rp2,08 Miliar

Protes itupun diwujudkan para pemuda dan remaja Gelangan di Kantor Kelurahan setempat, Selasa, 17 Desember 2024.

Tidak hanya itu, mereka juga melayangkan surat protes kepada Walikota Magelang, dan menuntut agar pemilihan ketua RT dan RW 02 Gelangan diulang.

Ketua RT 02 RW 02 Gelangan, Slamet Tukul Widodo membenarkan peristiwa itu.

BACA JUGA:Partisipasi Pilkada Kota Magelang Turun, Tapi Jadi yang Tertinggi di Jawa Tengah

Menurutnya, aksi unjuk rasa di Kantor Kelurahan Gelangan adalah ekspresi kekecewaan Karang Taruna dan pemuda Gelangan atas jalannya pemilihan ketua RT dan ketua RW, belum lama ini.

"Wajar mereka protes, karena ketika pemilihan RT dan RW mereka tidak dilibatkan. Kan yang namanya masyarakat itu semua kalangan dan usia," ujarnya.

BACA JUGA:Cara Unik Cegah Tawuran di Kota Magelang, Bakal Difasilitasi Ring Tinju Tiap Tahun

Slamet Tukul turut mempertanyakan kinerja panitia pelaksana pemilihan ketua RT dan RW 02 Gelangan.

Terutama soal aturan dimana setiap satu keluarga maksimal memberikan satu suara untuk pemilihan ketua RT dan RW.

"Ini kan tidak adil. Satu keluarga dibatasi hanya boleh memilih satu calon ketua RT dan RW. Padahal ketika pemilu dan pilkada lalu, pemuda dan Karang Taruna ini sudah jadi pemilih," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres