Harga Bawang Putih Cina di Temanggung Terus Naik

Kamis 06-02-2020,03:41 WIB
Editor : ME

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – Virus corona yang saat ini sedang melanda negeri Cina, juga memberi dampak pada harga bawang putih asal negeri tirai bambu itu. Pasalnya sejak pemerintah menghentikan impor, stok bawang putih asal Cina tersebut tidak ada, kalau ada pun harganya tinggi. \"Pasokan bawang putih impor berkurang dan semakin susah didapat. Bahkan barangnya kosong,” ungkap Yuli salah satu distributor bawang putih di Pasar Legi Parakan Temanggung, Rabu (5/2). Selama ini bawang putih memang yang paling banyak diimpor dari Cina. Sejak dua pekan terakhir ini mulai susah didapat, bahkan akhir-akhir ini mengalami kekosongan. Akibatkekosongan pasokan dari importir ini harga bawang putih asal Cina itu juga mulai merangkak naik, bahkan harganya naik dua kali lipat dibandingan dua pekan lalu. “Sekarang saya jual lima puluh ribu per kilogramnya, sebelumnya sekitar dua pekan lalu harganya paling mahal hanya dua puluh lima ribu rupiah. Kalau dipengecer kemungkinan harganya bisa lebih mahal dari tempat saya,” jelasnya. Kemungkinan lanjut Yuli, harga bawang putih Cina akan terus mengalami kenaikan, jika pemerintah masih belum membuka kembali keran impor. “Kalau tidak ada impor lagi secara otomatis pasokan akan semakin berkurang dan bahkan bisa tidak ada lagi. Bisa jadi harganya akan terus mengalami kenaikan dari sekarang,” tuturnya. Menurutnya, naiknya harga bawang putih impor ini juga mempengaruhi omset penjualan. Penurunan omset penjualan mencapai 50 persen lebih, misalnya dalam sehari biasanya mampu menjual 2 ton bawang putih, saat ini hanya menjual satu ton saja. “Turunnya banyak sekali, karena harganya mahal, atau mungkin juga ada yang takut karena virus itu,” ujarnya. Sementara itu salah satu pembeli bawang putih Supriyati mengatakan, kenaikan harga bawang putih ini membuat dirinya mengurangi pembelian bawang putih. Biasanya dalam satu pekania membeli lima kilogram, namun kini hanya membeli tiga kilogram saja. “Kan saya pedagang, biasanya dalam sepekan itu lima kilogram bawang putih itu habis. Tapi sekarang daya beli konsumen juga berkurang,” katanya. Ia berharap, pemerintah bisa segera mengambil langkah atau solusi terbaik, sehingga harga bawang putih tidak lagi mengalami kenaikan. “Yang bisa menangani hanya pemerintah, bagaimana caranya silahkan agar harga bawang putih bisa kembali normal,” harapnya. Sementara itu pantauan dari koran ini dipasar tradisional di Temanggung, harga eceran bawang putih mencapai Rp65.000 perkilogram. Harga ini mengalami sudah naik sejak dua pekan terakhir ini. “Naiknya bertahap, awalnya hanya dua puluh lima ribu rupiah, kemudian naik menjadi tiga puluh lima ribu rupiah, dan naik lagi menjadi lima puluh ribu rupiah, dan sekarang sudah mencapai enam puluh lima ribu,” terang Yati salah satu pedagang bawang putih di Pasar Parakan. Yati mengaku tidak tahu persis alasan kenaikan harga bawang putih tersebut, namun kemungkinan karena disebabkan minimnya pasokan bawang putih dari distributor. “Yang saya jual ini kan bawang putih impor, sekarang pasokan dari distributor sangat sedikit sekali. Kalau biasanya saya bisa ambil 10 kilogram, sekarang paling banyak hanya dikasi lima kilogram saja,” tuturnya.(set)

Tags :
Kategori :

Terkait