MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – Bupati Temanggung M AL Khadziq mengaku khawatir anjloknya harga bawang putih pada musim panen raya tahun ini, membuat petani menjual benih menjadi bawang konsumsi. Oleh karena itu Bupati meminta agar eksportir untuk menyerap atau membeli bawang putih hasil produksi petani di seluruh Kabupaten Temanggung, sehingga upaya untuk mewujudkan swasembada benih bawang putih di Kabupaten Temanggung bisa tercapai. “Peran importer sangat besar, oleh karena itu kami meminta agar importir wajib membeli bawang putih Temanggung,” pinta Bupati, kemarin. Ia menyebutkan, saat ini bawang putih basah di tingkat petani hanya Rp8.000 per kilogram. Padahal harga normal biasanya antara Rp12.000 hingga Rp17.000 per kilogram tergantung dari kualitas bawang putih itu sendiri. Jika hasil panen raya tahun ini oleh petani dijual sebagai bawang putih konsumsi, maka ke depan akan berpengaruh terhadap program APBN untuk penanaman bawang putih, program tersebut bisa kekurangan benih bawang putih lokal. “Program penanaman bawang putih sekarang ini untuk peningkatan dan swasembada benih bawang putihm seharusnya importer membeli bawang putih dari petani. Sehingga kedepan kebutuhan benih bawang putih tidak perlu impor lagi,” katanya. Bupati berharap importir bawang putih untuk melaksanakan tanggung jawabnya membeli bawang dari petani baik bawang untuk pembenihan maupun bawang putih untuk konsumsi. Baca Juga Istri Pasien 01 Positif Covid-19, RSUD Purworejo Fasilitasi Bangsal Isolasi “Importir jangan lari dari tanggung jawab. Saya mohon mereka punya tanggung jawab bersama kita untuk mengembangkan bawang putih nasional dengan cara membeli bawang putih hasil petani khusunya bawang putih dari Temanggung,” katanya. Saat ini setidaknya luasan bawang putih di Kabupaten Temanggung mencapai 3.000 hektar. Dari luasan 3.000 hektar itu ada beberapa kategori lahan, sebagian di antaranya dibiayai oleh APBN, sebagian investor (importir) dan sebagian di antaranya pertanian bawang putih mandiri para petani. “Petani Temanggung menjerit semuanya kesulitan menjual bawang putih dengan harga yang wajar, saat ini harganya jauh di bawah ongkos produksi,” katanya. Dalam kesempatan yang sama, Khadziq menyampaikan kemarin Menteri Pertanian sudah berkunjung ke Temanggung. Menteri juga sudah memerintahkan para importir untuk membeli bawang putih petani, sehingga setelah ini Pemkab Temanggung akan berkoordinasi dengan Dirjen Hortikultura Kementan untuk menginventarisir semua hasil panen petani dan menyampaikannya kepada kementerian dan nanti untuk dibeli para importir. “Semoga skema ini bisa berjalan dengan baik, nanti investor betul-betul turun ke Temanggung membeli bawang putih petani sehingga harganya bisa bertambah bagus,” harapnya. Jika importir tidak ikut membeli bawang putih petani dikhawatirkan nantinya terjadi permasalahan, karena sekian persen bawang putih yang kini harganya Rp8.000 per kilogram ini sebenarnya untuk pembenihan. Sebelumnya salah satu petani bawang putih di Desa Petarangan Kecamatan Kledung Bangun Sugito menuturkan, harga jual bawang putih yang sangat murah saat ini membuat petani mengalami kerugian hingga puluhan juta. Jika kondisi ini tidak berubah, maka dikhawatirkan ke depan petani enggan menanam kembali bawang putih. “Jika ruginya terlalu banyak petani bisa kapok, tujuan pemerintah untuk swasembada bawang putih bisa gagal total. Dan yang paling di khawatirkan adalah petani tidak akan kembali menanam bawang putih pada musim tanam mendatang. “Saat inilah peran pemerintah sangat dibutuhkan, agar petani tetap semangat menanam bawang putih,” harapnya.(set)
Harga Bawang Putih Temanggung Anjlok
Sabtu 18-04-2020,02:44 WIB
Editor : ME
Kategori :