Istana Negara Dilistriki Pembangkit Ramah Lingkungan

Kamis 01-08-2019,03:00 WIB
Editor : ME

MAGELANGEKSPRES.COM, JAKARTA – Masalah polusi udara baru-baru ini menjadi topik yang hangat diperbincangkan. Jakarta disebut-sebut sebagai salah satu kota dengan tingkat polusi yang buruk sedunia. Padahal, kota ini merupakan pusat pemerintahan dan administrasi, sekaligus bisnis. Istana Negara sebagai bangunan penting tempat aktivitas kenegaraan juga terletak di pusat kota yang dulunya bernama Batavia itu. Dalam operasionalnya, Istana Negara tentu membutuhkan banyak suplai listrik, yang andal selama 24/7. Nah, dalam urusan suplai listrik ke Istana Negara ini, PT PLN (Persero) menuturkan, listriknya disuplai dari Unit Pembangkitan Muara Karang (UP MKR) yang ramah lingkungan. Vice President Public Relations PLN Dwi Suryo menyampaikan, UP Muara Karang berperan besar terhadap listrik di Jawa khususnya tempat-tempat VVIP di DKI Jakarta. “UP Muara Karang ini berperan sangat penting dalam kelistrikan di Jawa khususnya DKI Jakarta karena selain Istana Negara, UP Muara Karang juga menyuplai kelistrikan tempat VVIP lainnya seperti Gedung MPR/DPR, Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Halim Perdana Kusama, Stasiun MRT dan lainnya,” kata Dwi melalui keterangan tertulis, Rabu (31/7). Lebih lanjut Dwi menjelaskan, UP MKR merupakan pembangkit yang sangat ramah lingkungan. Emisi yang dihasilkan oleh pembangkit di UP MKR berada pada tahap yang aman. “Ini menjadi bukti peran aktif PLN dalam mendukung Jakarta aman polusi,” sambung Dwi. UP MKR dikelola oleh anak perusahaan PLN yaitu PT PJB (Pembangkitan Jawa Bali). UP MKR disuplai dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap 4-5 (PLTU 4-5), Pembangkit Listrik Tenaga Gas & Uap Blok I (PLTGU Blok I), dan PLTGU Blok II. Total daya yang dapat dihasilkan adalah sebesar 1.600 MegaWatt (MW). General Manager PJB UP MKR Rahmat Azwin mengemukakan, UP MKR saat ini dalam proses pengembangan dan pembangunan lebih lanjut untuk mendukung keandalan kelistrikan di Jawa khususnya DKI Jakarta. “Sampai saat ini UP MKR dalam proses pembangunan PLTGU Blok III kapasitas 500 MW, pada 2020 masuk sistem. Hingga saat ini kebutuhan DKI Jakarta sebesar kurang lebih 5.500 MW, di mana 30 persennya dipasok oleh Muara Karang,” kata Azwin. (jpg)

Tags :
Kategori :

Terkait