MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Di tengah kondisi pandemi corona yang berimbas pada sektor ekonomi masih ada jasa yang bertahan. Salah satunya jasa servis jam tangan di kawasan Pasar Induk Wonosobo. Jasa ini justru mulai laris sejak awal momentum Ramadan kemarin. Menurut Slamet, salah satu tukang servis yang menempati lapak PKL di kawasan relokasi jalan pasar dua, para pelanggannya mayoritas ialah mereka yang berusia di atas 50 tahun dan berusia lanjut. “Maklum, banyak orang sepuh di desa yang tidak punya hape android dan tidak tahu cara pakainya. Mereka masih mengandalkan jam tangan dan kebanyakan jam dengan mesin otomatis, meskipun beberapa juga jam baterai. Biasanya sebagai penunjuk waktu menjelang berbuka, hingga imsak. Karena mereka mayoritas petani yang banyak menghabiskan waktu di ladangnya. Apalagi di kawasan atas (Garung- Dieng-Kejajar) kondisinya selalu berkabut,” katanya kemarin (27/4). Meskipun jumlah pemakai jam tangan tidak sebanyak di era 90-an, dikatakan Slamet, para pemakainya rata-rata cukup setia. Bahkan banyak pelanggannya yang sudah bertahun-tahun selalu kembali, meski hanya untuk servis ringan. “Selain servis mesin, ganti baterai, kebanyakan juga ganti gelang jam karena ada yang sudah aus. Ada juga karena alasan penampilan agar terlihat bagus saat lebaran nanti. Tapi untuk jam tangan wanita semakin sedikit yang servis karena tren mungkin lebih ke perhiasan,” imbuhnya. Meskipun kini Slamet juga nyambi berjualan berbagai aksesoris termasuk batu akik hingga jasa isi korek api gas, dirinya optimis bertahan melewati masa pandemic corona yang berimbas pada pembatasan jam buka pasar. Terlebih dirinya selama ini juga menggantungkan alat transportasi pada angkutan umum sehingga merasa sangat kesulitan untuk menyesuaikan waktu kerja. “Banyak pedagang dan tukang jam sepuh yang sudah gulung tikar karena perubahan zaman, tapi saya yakin masih bisa bertahan,” tutur bapak dua anak itu. (win)
Jasa Servis Jam Tangan di Wonosobo Panen Order
Selasa 28-04-2020,02:08 WIB
Editor : ME
Kategori :