Kemarau Panjang, Lahan Sawah Kekeringan

Jumat 20-09-2019,01:35 WIB
Editor : ME

TEMANGGUNG - Musim kemarau tahun ini selain menyebabkan krisis air bersih di sejumlah kecamatan, juga menyebabkan lahan pertanian di Dusun Sendang Desa Samiranan Kecamatan Kandangan kering. Bahkan setahun hanya ada sekali musim tanam karena musim kemarau datang lebih dini. Asih (54) warga desa setempat menuturkan, musim kemarau tahun ini datangnya lebih awal. Sehingga lahan pertanian tidak bisa dimanfaatkan lebih optimal. \"Sawah di daerah kami kan sawah tadah hujan, cuaca normal saja pasti berpengaruh apalagi saat ini kemarau datangnya lebih awal,\" ujarnya, kemarin. Menurutnya, musim kemarau tahun ini dampak sangat terasa bagi petani di desanya. Biasanya pada cuaca normal dalam setahun bisa tanam padi dua kali, namun pada musim kemarau tahun ini petani hanya bisa sekali tanam. Meskipun ada yang tanam dua kali, saat padi mulai akan berbuah air sudah tidak ada lagi. Sehingga mayoritas petani yang nekat tanam dua kali mengalami gagal panen. \"Memang ada yang nekat tanam dua kali, tapi malah mengalami kegagalan panen. Ruginya semakin banyak,\" tuturnya. Asih menuturkan, saat ini kondisi tanah di desanya sudah semakin mengering, tanah di sawah sudah mulai merekah. Petani hanya bisa pasrah dengan kondisi yang ada. \"Kami ini hanya petani kecil, jadi tidak mampu berbuat banyak. Kami hanya bisa pasrah saja,\" keluhnya. Saat ini lanjutnya, untuk menyambung hidup banyak petani yang beralih profesi, tidak sedikit petani yang merantau ke daerah lain untuk bekerja sebagai buruh bangunan atau lainnya. “Kalau di rumah saja tidak ada penghasilan, satu-satunya penghasilan dari bertani tidak bisa diandalkan,\" ujarnya. Menurutnya,  bagi petani yang masih berada di rumah karena memiliki tanggungjawab memberi makan hewan ternak. Namun agar dapur tetap mengebul dirinya bekerja serabutan dan memanfaatkan pelepah pisang untuk dijadikan tambahan penghasilan. (set)

Tags :
Kategori :

Terkait