Ketahanan Pangan Butuh Dukungan Masyarakat

Sabtu 24-08-2019,02:27 WIB
Editor : ME

PURWOREJO – Penanggulangan kemiskinan melalui ketahanan pangan di Kabupaten Purworejo membutuhkan dukungan dan kesadaran dari masyarakat luas. Salah satu langkah yang mudah dilakukan yakni dengan mengoptimalkan lahan pekarangan sebagai sumber penyedia pangan keluarga. Hal tersebut mengemuka dalam kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Dewan Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Purworejo Tahun 2019 di Aula Hotel Sanjaya Inn Purworejo, Kamis (22/8). Rakor difasilitasi Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kabupaten Purworejo diikuti 100 peserta dari anggota Dewan Ketahanan Pangan, Komisi B DPRD, Komisi Penyuluh Kabupaten, Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) se-Kabupaten, dan perwakilan Pengurus Lumbung Pangan Masyarakat. Dyah Panuntun Utami SP MSc, Dosen Prodi Agribisnis Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP) yang menjadi salah satu narasumber Rakor, menyebutkan bahwa kemiskinan menjadi persolan besar yang harus dituntaskan bersama melalui berbagai upaya. Dalam hal penggulangan kemiskinan melalui pendekatan pemenuhan kebutuhan dasar yaitu pangan, optimalisasi pekarangan menjadi solusinya. “Bagaimana kebutuhan pangan bisa tercukupi sehingga masyarakat miskin dapat hidup layak? Salah satu sumber daya yang dimiliki adalah pekarangan.” sebutnya. Menurutnya, pekarangan yang dikelola secara intensif tidak hanya akan memenuhi kebutuhan pangan, melainkan juga pendapatan bagi keluarga. Bahkan, hasil penelitian menunjukkan bahwa pekarangan dapat memberikan sumbangan pendapatan keluarga sebesar 7-45 persen. “Saat ini banyak pekarangan yang belum dikelola dengan baik sehingga produktivitasnya rendah,” lanjutnya. Dyah menjelaskan, program pemanfaatan lahan pekarangan juga juga telah diluncurkan Kementerian Pertanian melalui konsep Kawasan Rumah Lestari (KRPL). Program itu juga mencakup upaya intensifikasi pemanfaatan pagar hidup, jalan desa, dan fasilitas umum lainnya, lahan terbuka hijau, serta mengembangkan pengolahan dan pemasaran hasil. Sementara itu, Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Purworejo Budi Hardjono mengungkapkan banyak strategi penanggulangan kemiskinan yang harus dilakukan oleh Pemkab Purworejo. Antara lain mengurangi beban pengeluaran, meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin, menyinergikan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan, serta mengembangkan dan manjamin keberlanjutan usaha mikro dan kecil, diantaranya dengan cara pemberdayaan bagi kelompok-kelompok usaha masyarakat guna meningkatkan pendapatan. “Rakor ini menjadi komitmen kita bersama untuk terus bergerak maju melakukan kerja-kerja pelayanan masyarakat sesuai dengan tupoksi kita masing-masing,” ungkapnya. Di bidang ketahanan pangan, Bupati juga menyebut pentingnya pendayagunaan sumber daya pangan melalui optimalisasi pemberdayaan pekarangan. Hal itu sebagai upaya memasyarakatkan intensifikasi lahan pekarangan, baik di pedesaan maupun di lingkungan perkotaan dengan memproduksi kebutuhan pangan oleh keluarga, pemanfaatan lahan tidur, lahan marginal dan lahan tadah hujan melalui efisiensi penggunaan air. Eko Paskiyanto, Plt Kabid Tanaman Pangan DPPKP Purworejo selaku Penyelenggara Rakor, menjelaskan, Rakor bertujuan untuk merumuskan kebijakan untuk mewujudkan kedaulatan pangan kabupaten. Selain itu juga sebagai forum diskusi atau komunikasi bersama membahas masalah pembangunan ketahanan pangan untuk mewujudkan kedaulatan pangan. “Juga untuk mengevaluasi pelaksanaan kebijakan ketahanan pangan dan menetapkan langkah-langkah operasional dalam membangun ketahanan pangan,” jelasnya. Selain dari UMP, Rakor menghadirkan 3 narasumber lainnya, yakni dari Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Bappeda Purworejo, dan DPPKP Kabupaten Purworejo. (top)      

Tags :
Kategori :

Terkait