
MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO - Keterbatasan yang dimiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purworejo dalam mendistribusikan air bersih terbantu oleh kepedulian sejumlah komunitas. Dengan peralatan yang relatif sederhana, komunitas turun memberikan bantuan air bersih ke sejumlah titik. Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memanfaatkan kendaraan backbone untuk memberikan air bersih ke beberapa lokasi yang amat membutuhkan. Biaya yang muncul dari kegiatan ini dibebankan kepada anggota DPRD Purworejo sesuai daerah pemilihan yang ada. \"Kami memanfaatkan air yang ada di kawasan Baledono yang sudah diteliti oleh UGM. Dimana airnya bisa digunakan untuk kebutuhan air bersih,\" kata Ketua DPC PDIP Purworejo, Dion Agasi Setiabudi, kemarin. Hanya saja, bantuan air itu memang belum terlalu banyak karena terbatasnya daya angkut. Kendaraan hanya menggunakan penampung yang berukuran relatif kurang besar. Kita sesuaikan dengan armada yang ada saja,\" tambah Dion. Bantuan air itu sendiri memang menjawab permintaan masyarakat yang membutuhkan. Gayung bersambut, dimana partainya memang sudah berencana untuk memberikan air bersih. \"Bagi masyarakat penerima diberikan gratis. Kami yang menanggung biaya operasional dan tenaga pengiriman,\" katanya. Baca Juga Operasi Sikat Candi di Purworejo, Belasan Pelaku Pencurian Diamankan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Purworejo, Kusairi mengungkapkan dampak kekeringan semakin meluas di Purworejo. Alokasi anggaran yang disiapkan pernah sempat habis di bulan ini. \"Saat anggaran habis itu kita minta bantuan komunitas untuk membantu di beberapa daerah yang sudah terjadwal. Tapi alhamdulillah, kekosongan itu hanya 1 hari saja dari kemungkinan tiga hari,\" tutur Kusairi. Sampai saat ini tercatat sudah ada 57 desa yang mendapatkan droping air bersih dengan total titik mencapai 243 lokasi. Kelimapuluh tujuh desa itu sebenarnya tidak semuanya masuk dalam SK Bupati tentang Kekeringan, karena hanya 41 desa yang masuk sementara yang lain tidak. \"Anggaran yang ada sebenarnya diperuntukkan bagi desa yang masuk SK, sementara yang tidak masuk kita arahkan menggunakan bantuan pihak luar atau CSR,\" katanya. Total tangki yang sudah terkirim sendiri telah mencapai 1.924, sudah melebihi rencana awal sebanyak 1.728. Untuk saat ini,pembiayaannya sendiri sudah ada dimana ada tambahan anggaran senilai Rp164.781.000. (luk)