Koalisi Parpol Besar di Wonosobo Berikan Peluang pada PDIP dan PKB Usung Calon Bupati dan Wakilnya

Senin 23-03-2020,02:16 WIB
Editor : ME

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO- Koalisi besar yang terdiri dari tujuh partai, kembali menggelar pertemuan kemarin. Pertemuan tersebut untuk meneguhkan komitmen tidak terpecah dan memberikan peluang kepada dua partai besar,  menentukan nama calon yang akan diusung. “Proses politik yang cukup panjang pada tahun 2020, kita ingin menunjukkan kebersamaan tidak merasa yang paling besar dan kecil. Semua punya investasi yang sama untuk melahirkan demokrasi yang baik,” ungkap Ketua DPC PDI Perjuangan, Afif Nurhidayat. Tujuh partai yang hadir dalam pertemuan tersebut meliputi, PDI Perjuangan, PKB, Gerindra, Demokrat, Nasdem, Hanura, dan PAN. Menurutnya, persoalan di Kabupaten Wonosobo cukup banyak, serta perlu diurai secara bersama dengan semangat kebersamaan. Tujuh partai politik sudah kumpul kembali, dan sudah memperteguh komitmenya. “Dan Insya Allah yang lain, yang belum bergabung  akan bersama-sama ikut dengan kami, kita tunggu saja dalam waktu dekat ini,” katanya. Dijelaskan, melihat  situasi saat ini serta masukan dari berbgai kalangan, baik tokoh maupun aspirasi masyarakat secara luas, semua mengarah untuk menyatukan kekuatan, mengusung calon tunggal tunggal. Baca Juga Pulang dari Ijtima’ di Gowa, 9 Warga Kejajar Diperiksa “Harapannya kesana, energinya fokus untuk mengumpulkan ide dan gagasan. Salah satunya menekan biaya politik yang terlalu besar. Momentumnya hanya di  pilkada 2020, kalau ini terlewati, indeknya bukan akan naik, tapi akan semakin turun,” katanya. Sementara itu, Ketua DPC PKB, Muhammad Albar mengemukakan, koalisi tujuh partai sedang meneguhkan komitmen untuk bersama, setelah kemarin ada godaan, kemudian  menyatu lagi. Sedangkan untuk nama akan diserahkan kepada DPW dan DPP masing-masing. “Untuk nama kita serahkan ke DPW dan DPP masing-masing. Kita belum tahu. Tapi itu pasti akan dimunculkan baik itu dari PDIP d dan juga PKB,” ujarnya. Diharapkan dalam minggu ini sudah clear semua. Soal rekomendasi mengarah kepada siapa, tidak perlu diperdebatkan secara berlebihan, sebab hal itu wajar terjadi pada proses politik. “Yang sudah muncul tidak dapat rekom, namun yang tidak pernah muncul malah dapat rekom. Itu hal yang biasa. Siapapun punya hak untuk dapat rekom, bukan meninggalkan salah satu orang, lha wong kita tidak pergi kemana-mana,” tandasnya. Sedangkan Juru Bicara Koalisi Besar, Gus Taufik mengemukakan, ada agenda penting yang diusung oleh koalisi besar dalam pilkada 2020. Tidak hanya mengusung calon  bupati dan calon wakil  bupati saja, tapi juga agenda kerakyatan yang lebih penting, tertuang dalam RPJMD. “Kepentingan RPJMD ini bisa dikawal, walaupun sudah kumpul, godaan pasti ada, dan akan lebih kuat. Tapi kita harap diiming imingin apapun tidak ada akan menggoyahkan koalisi. Ini sudah sepakat, koalisi besar memberikan peluang kepada PDIP dan PKB untuk menentukan nama,” pungkasnya. (gus)

Tags :
Kategori :

Terkait