MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG - Pandemi Covid-19 tidak menjadi salah satu kendala bagi guru dan siswa untuk berkreasi dan berinovasi. Justru dengan pandemi ini harus semakin meningkatkan kreativitasnya agar kegiatan belajar mengajar bisa tetap diterima. \"Selama pandemi Covid-19 ini sama sekali tidak ada pembelajaran tatap muka, semua kegiatan yang menimbulkan kerumunan tidak diperbolehkan. Jadi memang harus berfikir kreatif dan inovatif agar dunia pendidikan ini tetap berjalan,\" kata kepala SMK 17 Temanggung Daryani, saat puncak Dies Natalis SMK 17 Temanggung Sabtu (16/1). Ia mengatakan, salah satu kendala yang dihadapi dunia pendidikan di masa pandemi Covid-19 ini adalah tidak adanya pembelajaran tatap muka. Sistem pembelajaran selama pandemi ini diganti dengan sistem daring atau online. \"Tidak bisa ketemu muka khususnya anak-anak kelas 10 yang sampai saat ini memang belum pernah melakukan tatap muka, pembelajaran secara daring sehingga belum paham dengan anak-anak baru selama ini baru tiga kali datang ke sekolah, tapi pakai masker jadi cukup kesulitan untuk berdialog dan memahami siswa,\" katanya. Dikatakan, predikisi pandemi bisa satu hingga dua tahun ke depan, oleh karena itu tetap harus berinovasi dalam memberikan pembelajaran secara daring. Memang dengan sistem saat ini katanya, siswa masih tetap bisa mengikuti setiap pelajaran dengan baik, namun ada keterbatasan waktu, sehingga tidak bisa maksimal dalam memberikan ilmu di setiap mata pelajaran. Oleh karena itu, dalam rangka Dies Natalis ke-36 SMK 17 Temanggung, pihaknya tetap mengadakan sejumlah kegiatan. Hanya saja kegiatan dilakukan secara daring. Baca Juga Danai Lembaga, STAINU Buka Usaha \"Biasanya kegiatan dilakukan dengan berbagai acara dan cukup meriah, namun karena saat ini masih dalam situiasi pandemi, maka pelaksanaan lomba secara virtual yang pesertanya adalah siswa-siswa SMP/MTs di Temanggung,\" jelasnya. Sejumlah lomba yang digelar yakni, lomba cover lagu, desain poster dan kreasi tari. Penilaian perolmbaan dilakukan secara daring. \"Jadi peserta lomba berada di rumah masing-masing, hasil karya di kirim dan kami nilai. Hari ini hanya perwakilan saja yang datang untuk menerima hadiah dan penghargaan dari kami,\" terangnya. Salah satu pengawas dari Yayasan SMK 17 Temanggung Susi Bintoro menambahkan, di masa pandemi membuat inovasi yang berbeda sebelum masa pandemi tetap berkreasi. Ia berharap, ke depan SMK 17 harus bisa bisa membuka dan membaca situasi dan bisa membuka jurusan yang terbaru, karena jurusan-jurasan yang ada saat ini sudah mulai jenuh. \"Dari yayasan selalu memantau pelaksanaan pendidikan, meskipun selama ini sistem pembelajaran masih dilakukan secara daring dan juga kegiatan yang ada di sekolah baik di Jateng maupun Jogjakarta tetap dan wajib mengikuti protokol kesehatan,\" tegasnya. Menurutnya, sistem pembelajaran dari saat ini belum bisa maksimal, karena pembelajaran tanpa dilakukan dengan tatap muka itu sangat sulit. \"Contohnya anak setiap hari selalu mengikuti daring dan selalu mengerjakan tugas, padahal kalau di SMA ada 16 mata pelajaran. Kalau setiap hari ada delapan mata pelajaran yang harus dilakukan daring setiap hari harus mengerjakan tugas itu pandangan kami cukup memberatkan siswa, apalagi didukung dengan harga paket internet yang cukup mahal,\" tandasnya. Pandemi Covid-19 belum berakhir, masyarakat diimbau untuk disiplin menegakkan 3M, menggunakan masker, menjaga jarak aman, dan rajin mencuci tangan. (set) #satgascovid19 #ingatpesanibu#pakaimasker #jagajarak#jagajarakhindarikerumunan#cucitangan#cucitanganpakaisabun
Kreativitas Belajar di Masa Pandemi
Senin 18-01-2021,03:31 WIB
Editor : ME
Kategori :