Mahasiswa Unsiq Tunjukkan Beragam Inovasi dalam Seminar Produk

Jumat 07-02-2020,02:48 WIB
Editor : ME

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Sebanyak 29 mahasiswa program studi pendidikan Fisika Unsiq menunjukkan berbagai karya inovasi baru dalam Seminar Produk yang  dipresentasikan Kamis (6/2). Mereka terbagi dalam 14 tim yang selama kurang lebih dua bulan terakhir merancang berbagai alat berdasarkan hukum fisika dipadukan dengan berbagai teknologi untuk bisa menghadirkan solusi atau terobosan baru yang berguna di masyarakat. Menurut Sri Jumini MPd, penguji sekaligus Kepala Prodi Pendidikan Fisika, Ujian Lab Fisika tersebut melahirkan 14 produk baru yang melatih dan menguji sikap ilmiah dan kreatifitas mahasiswa. “Ini sekaligus melatih mereka untuk tidak mudah menyerah dan proses ini adalah puncak dari berbagai praktikum sejak semester awal. Lab-fis ini jadi cerminan dari aplikasi ide dan bagaimana mereka menerapkan teori yang inspirasinya dari beberapa laporan yang sudah disusun,” ungkapnya saat meninjau karya para mahasiswa. Dijelaskan Jumini, berbagai produk itu tidak hanya selesai dibuat dalam satu tahapan tapi harus ada proposal judul hingga diseleksi lewat Prodi untuk orisinalitas idenya. Diawali dengan mengajukan tiga judul dan dipilih satu yang unik dan belum ada atau diroduksi massa. Baca Juga Tebing Longsor, Jalur Wonosobo-Purworejo Lumpuh “Bahkan sesudah alat jadi, divalidasi ke dosen penguji terkait penerapannya di masyarakat umum. Baru setelah itu mereka dapat laporan untuk validasi desain bahwa itu sudah layak dan bahannya memenuhi syarat. Salah satunya ialah tidak boleh membuat alat dari bahan yang mudah rusak seperti kertas. Ini harapannya bisa jadi miniature atau alat peraga yang diterapkan di masyarakat dan agar bisa dibuat di skala yang lebih besar,” katanya. Menurut salah satu penguji, Firdaus, di beberapa tahun terakhir, kebanyakan mahasiswa membuat alat dengan mikro control dan sensor arduino dan mayoritas dengan sistem digital. Maka menurutnya, mata kuliah pemrograman memang mutlak dibutuhkan. “Laboratorium Fisika Pendidikan ini memang bertujuan untuk menghadirkan alat yang bisa di pakai di media pembelajaran atau menjelaskan konsep fisika yang masih abstrak. Banyak alat yang sebenarnya sederhana tapi belum dikembangkan seperti detector Boraks dengan sensor warna. untuk membuat alat ini dari bahan yang dibutuhkan hanya di kisaran Rp400.000 ,” katanya. Saat ditanya terkait dibuatnya detektor boraks itu menurut para mahasiswa bahwa selama ini pengujian bahan pangan masih bergantung pada sidak maupun inspeksi dari dinas, padahal di level rumah tangga bisa dilakukan dengan alat yang terjangkau. Beberapa alat lain yang menarik untuk diterapkan di antaranya Mesin cetak opak atau combro, perangkap nyamuk, penghapus papan tulis otomatis, pakan ikan otomatis, serta peraga Hukum Joel. (win)

Tags :
Kategori :

Terkait