Pertunjukan Rakyat di Tidar Campur Songsong Moncer Serius 2020

MENYONGSONG program Ayo ke Magelang 2020 bertajuk “Magelang Moncer Serius”, Forum Komunikasi Media Tradisional (FK Metra) Kota Magelang mencari bibit-bibit seniman muda penerus kelestarian kesenian tradisional melalui ajang Pertunjukan Rakyat, Sabtu-Minggu (28-29/9). Bersama Kampung Warna-Warni Tidar Campur, Kelurahan Tidar Selatan, FK Metra Kota Magelang mengajak tunas-tunas muda tingkat TK, SD, dan umum untuk ikut serta dalam pertunjukan rakyat. Terutama, lomba tari tradisional yang diadakan untuk memotivasi anak dalam meraih prestasi. Ketua Panitia Pertunjukan Rakyat, Sagiyo mengatakan, selama dua hari pertunjukan dihelat di Lapangan Tidar Campur. Khusus hari pertama untuk lomba tari tradisional dan klasik yang diikuti 19 tim peserta kategori TK, 18 tim kategori SD, dan 9 tim kategori umum. \"Peserta tidak hanya dari Kota Magelang saja, tapi juga Kabupaten Magelang. Memang kita buka untuk umum agar lebih semarak dan untuk anak-anak Tidar Campur mendapat motivasi tinggi untuk meningkatkan keterampilan keseniannya,” katanya, kemarin. Di atas panggung, para peserta secara bergiliran menunjukan kebolehannya di hadapan 7 orang dewan juri dari berbagai elemen, seperti FK Metra, pegiat seni, mahasiswi, perangkat kelurahan, dan pengurus Kampung Warna-Warni. Peserta bersaing merebut nilai tertinggi dari juri. \"Agar lebih sportif, penilaian juri langsung ditunjukan ke publik secara transparan. Menariknya, dari tujuh juri, nilai terendah dan tertinggi tidak kita hitung. Jadi, nilai yang dihitung hanya dari lima juri saja,” katanya. Lomba ini, katanya, memperebutkan piala bergilir Wakil Walikota Magelang untuk juara pertama dan juga piala tetap. Kategori TK diambil juara 1-3 dan harapan 1-6, sedangkan kategori SD dan umum diambil juara 1-3 dan harapan 1-3. \"Hadiahnya berupa piala dan piagam. Khusus untuk TK sampai juara harapan 1-6, karena sebagai motivasi agar mereka semangat berlatih kesenian. Anak-anak TK dari beberapa tim juga diberikan piala sebagai penyemangat untuk terus berkreasi,” jelasnya. Pengurus Kampung Warna-Warni, Danang Ismaya menambahkan, tidak hanya lomba tari tradisional dan klasik saja, dalam kegiatan ini diadakan pula Festival Kampung Warna-Warni 2019. Di antaranya berupa pertunjukan seni oleh kelompok-kelompok seni dan grup band. \"Pertunjukan seni di hari kedua, Minggu (29/9), yakni dari kelompok Bocah Trondholo, Sanggar Seni Karangkidul Bon Klopo, Brodut Tunggal Roso, Turonggo Sakti Budoyo, Reog SCM, Sigrak Bawono, Borim, Sanggar Pongangan. Untuk grup band dari The Sector dan Fourmen Plus,” paparnya. Menurutnya, adanya pentas ini dapat meningkatkan kunjungan pariwisata di Kampung Tidar Campur. Terlebih lagi, saat ini Tidar Campur terus berbenah, dan ke depan diupayakan menjadi kawasan wisata kampung di Kota Magelang dari berbagai sektor. Selain kampung warna warni, Tidar Campur juga tengah merintis tanaman anggrek. Nantinya, kampung itu bisa dijadikan wahana wisata penikmat tanaman hias seperti anggrek. Baca Juga Karyawan Artos Mall Magelang Ikuti Simulasi Kebakaran \"Ada keinginan supaya Kampung Tidar Campur menjadi Kampung Anggrek. Apalagi ini selaras dengan jargon Kota Magelang sebagai Kota Sejuta Bunga, dengan bunga khas yakni Anggrek Vanda Tricolour,\" kata Ketua RW 01 Tidar Campur, Sugiarto. Ia mengatakan, sentra UMKM juga menjadi andalan kampungnya. Seperti produksi tahu, yang produksinya sampai keluar daerah. Ada 32 perajin tahu beraktivitas di kampung ini dengan total produksi setiap hari sekitar 5 ton kedelai. Di samping itu, didukung pula geliat kesenian yang cukup aktif dan selalu ditampilkan setiap ada acara baik di dalam maupun luar kampung. Kesenian ini menjadi salah satu pendukung wisata edukasi di kampung yang memiliki sekitar 450 jiwa ini. ”Pada kesempatan ini kita juga mengenalkan kesenian baru berupa Tarian Grasak Warna. Ini ditukangi oleh warga RT 01 RW 01 Tidar Campur, sebagai perwujudan bahwa kita serius menggarap Kampung Warna atau Kampung Pelangi,” katanya. (des/hms).