MAGELANGEKSPRES.COM, MAGELANG – Kepala Cabang Bumiputera 1912 Magelang, Budi Sutikno menegaskan Bumiputera belum pailit atau bangkrut. Oleh karena itu, ia masih optimis beban pembayaran klaim ini akan tetap dicairkan ketika organ manajemen lengkap kembali ke depannya. \"Kalau bangkrut pasti ada police line-nya kan, atau tanda bahwa perusahaan ini disita. Tapi sejauh ini tidak ada. Kami pun masih ngantor seperti biasa. Jadi, kalau perusahaan ini terseok-seok iya, tetapi kalau bangkrut tidak,\" jelasnya. Meski begitu, Budi mengaku belum dapat menjanjikan kapan klaim asuransi dapat dicairkan. Sebabnya, manajemen Bumiputera di Kota Magelang sendiri saat ini belum lengkap. \"Organ-organ manajemen belum komplet. Baru ada Pelaksana Tugas (Plr) Direktur sehingga tidak bisa membuat kebijakan. Sudah kami usulkan ke Kantor Wilayah dan Kantor Pusat supaya lekas ada penambahan organ minimal Direktur Utama dan Komisaris. Barulah proses pencairan ini bisa dilakukan,\" ujarnya. Budi juga bercerita, Perusahaan Asuransi Bumiputera pertama kali didirikan di Kota Magelang. Kala itu, pendiri Asuransi Bumiputera berjumlah tiga orang, yaitu Ngabehi Dwidjowojo, Karto Hadi Karto Soebroto, dan Adimidjojo. Ketiga nama pendiri perusahaan Asuransi Bumiputera, yang menjadi tonggak sejarah dari berdirinya perusahaan asuransi jiwa nasional pertama di Indonesia. Untuk mengabadikannya, Bumiputera Magelang membuka museum yang terdapat tiga patung tokoh pendiri Bumiputera di Jalan A Yani, kawasan Poncol, Magelang Tengah. Perusahaan ini pertama kali didirikan dalam bentuk usaha bersama pada 12 Februari 1912 di Magelang, Jawa Tengah dengan modal dasar dari perusahaan asuransi jiwa ini, berasal dari premi angsuran asuransi yang dibayarkan oleh masing-masing anggota sesuai tingkat kebutuhannya. \"Dari Magelang kita ingin mengembalikan semangat pendiri. Karena Magelang menjadi tonggak sejarah Bumiputera,\" pungkas Budi. Joko Purnomo, warga Perum Depkes, Kramat Utara, Magelang Utara dan beberapa nasabah yang lain kecewa pada PT Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912. Sebab dana klaim untuk program Mitra Beasiswa yang sudah berakhir polisnya namun belum juga cair. Mereka mendatangi Kantor Cabang Bumiputera 1912 di Jalan A Yani, Kota Magelang, Kamis (11/2). Joko Purnomo mengaku secara rutin membayar premi Rp400 ribu per tiga bulan untuk program Mitra Beasiswa di PT Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912. Dana klaim milik pria 50 tahun ini dijanjikan cair tahun 2020 atau sebulan setelah polis berakhir. Namun sampai Oktober 2020, ia belum menerima kepastian mendapatkan kembali haknya. (wid)
PT AJB Bumiputra Magelang Belum Bangkrut, Kepala Cabang Budi Sutikno Optimis Klaim Tetap Bisa Dicairkan
Minggu 14-02-2021,13:33 WIB
Editor : ME
Kategori :