Setelah Tamat, BBRSPDI Temanggung Siap Salurkan Penyandang Disabilitas ke Sejumlah Perusahaan

Selasa 26-11-2019,02:38 WIB
Editor : ME

TEMANGGUNG – Sejak awal tahun 2019, Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual (BBRSPDI) Temanggung, dua kali menyelesaikan pendidikan bagi penyandang disabilitas intelektual, sebagian langsung disalurkan ke sejumlah perusahaan. “Sejak awal tahun ini penerima manfaat hanya menjalani pendidikan selama enam bulan saja, setelah lulus sebagian dari mereka ada yang langsung disalurkan ke perusahaan,” terang Kepala BBRSPDI Kartini Temanggung Murhardjani, Senin (25/11). Dikatakan, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, penerima manfaat bisa menjalani pendidikan dan pembimbingan hingga bertahun-tahun. Namun dengan pemangkasan waktu ini tidak berdampak signifikan terhadap penyandang disabilitas intelektual. “Tetap kami maksimalkan, agar penerima manfaat ini bisa lebih mandiri,” katanya. Ia mengatakan, berdasarkan catatan sebanyak 75 orang penyandang disabilitas yang sudah selesai menjalani pendidikan di BBRSPDI Temanggung tahun 2019 ini langsung disalurkan bekerja. Mereka akan bekerja di sejumlah perusahaan antara lain di Hotel Indraloka, Batik Iving, RM Pojok Temanggung, Cemerlang Potensiak, dan CV Aryati Demak. Lainnya di Penjahit Dani Magelang, Pabrik Batik Mbako, Risky Collection Magelang, Penjahit Radhi Purbalingga, dan ERKA Collection Pekalongan. “Dari 75 penerima manfaat yang disalurkan kerja itu, 32 di antaranya sudah mampu mandiri, dan yang 43 lainnya mandiri dengan pendampingan,” ujarnya. Para penerima manfaat tersebut juga telah memiliki sertifikat diklat tree in one berbasis. Mereka yang lulus mendapat sertifikat uji kompetensi menjahit alas kaki dari lembaga sertifikasi profesi alas kaki. Penerima manfaat juga ada yang berprestasi di bidang olahraga. Selain penyaluran kerja, pada Senin (25/11) pihak BBRSPDI juga membuka kegiatan Pertemuan Orangtua (POT) 2019. Kegiatan tersebut, menurut Murhardjani sebagai media edukasi kepada orang tua sebagai pendamping anak dengan disabilitas intelektual (care giver permanent). Tujuan lain dari kegiatan POT adalah mensinergikan pemahaman antara BBRSPDI dan orangtua untuk kemandirian Penyandang Disabilitas Intelektual (PDI). Dari kegiatan ini diharapkan orangtua  terdorong berperan aktif melalui koordinator wilayahnya (Korwil) pada penanganan PDI untuk mengantar menuju kemandirian secara lebih kreatif, inovatif,” ujarnya. Penanggungjawab Kegiatan POT, Proboretno Kuncororini menjelaskan kegiatan POT merupakan upaya BBRSPDI untuk meningkatkan kepedulian orang tua dalam setiap tahapan perkembangan anak dalam mengikuti rehabilitasi sosial lanjut agar setelah anak-anak tersalur memiliki kesiapan dan dukungan untuk kemandiriannya. “Kegiatan ini dihadiri 67 orang tua penerima manfaat nantinya kegiatan berupa bimbingan teknis, konsultasi orang tua, terapi psikososial untuk orang tua dan PM melalui outbound,” jelasnya. (set)    

Tags :
Kategori :

Terkait