MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Sesuai keterangan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) status Merapi naik menjadi \"Siaga Merapi\" mulai 5 November 2020. Potensi letusannya eksplosif. Karena itu ancaman bahayanya adalah lontaran material sampai ke permukiman warga \"Status Merapi naik menjadi siaga Merapi sejak 5 November 2020 pukul 12.00 WIB,\" ucap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edi Susanto di kantornya, Kamis (5/11/2020). Menurutnya, kenaikan level atau status Merapi ini sekaligus menginformasikan untuk daerah-daerah bahaya berdasarkan data seismik dan juga skenario yang telah dibuat BPPTKG. Untuk wilayah Kabupaten Magelang jarak yang harus dikosongkan agar aman adalah 5 kilometer (km) dari puncak Gunung Merapi. Menanggapi kenaikan status Merapi ini, Edi mengatakan bahwa, secara administratif Bupati Magelang harus segera mengeluarkan status \\\'Darurat Merapi\\\' melalui Surat Keputusan (SK) Bupati. Setelah itu, menurutnya harus segera dilakukan action di lapangan seperti proses evakuasi. \"Proses evakuasi tidak bisa dilakukan serta merta sekarang. Harus ada penjelasan terlebih dahulu, kemudian semua persiapan sudah siap lalu dilakukan evakuasi warga,\" terangnya. Edi menjelaskan bahwa, dari sejak tadi malam Merapi sudah memperlihatkan tanda-tanda yang sangat signifikan, sehingga sangat mungkin statusnya dinaikan menjadi siaga. Data yang paling menonjol adalah data terkait gempa. \"Gempa multifasenya sangat tinggi, kemudian devormasinya juga sampai 11 cm perhari. Data dan angka-angka ini semuanya sudah di atas kondisi letusan pada tahun 2006 tetapi di bawah letusan pada tahun 2010.\" jelas Edi. Terkait naiknya status atau level Merapi menjadi \\\'Siaga Merapi\\\' Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edi Susanto mengatakan, ada tiga desa yang bakal diungsikan pada radius aman. \"Untuk Kabupaten Magelang berdasarkan rekomendasi BPPTKG memang ada tiga desa yang akan diungsikan. Pertama Desa Ngargomulyo, kemudian Desa Paten, dan Desa Krinjing,\" terang Edi. Edi menerangkan, untuk Desa Paten ada dua dusun yang akan diungsikan terlebih dahulu yaitu Dusun Babadan 1 dan Babadan 2 (jarak dari puncak 4,5 Km dan 5 KM). Untuk Desa Paten ini akan segara diungsikan ke Desa Banyurojo dan Desa Mertoyudan. \"Untuk Desa Ngargomulyo akan diungsikan ke Desa Tamanagung, Muntilan. Untuk Desa Krinjing akan diungsikan ke Desa Deyangan, Mertoyudan. Kalau desa sudah siap maka segera dievakuasi, kalau tidak hari ini ya besok. Tetapi prosesnya sudah dimulai hari ini,\" jelas Edi. Edi menambahkan, tiga desa tersebut tidak semuanya diungsikan namun hanya beberapa dusun saja yang jaraknya dirasa dekat dari puncak Gunung Merapi. Selain itu ia juga memerintahkan kepada jajarannya untuk benar-benar mempersiapkan proses evakuasi secara detail mengingat masih dalam masa Pandemi Covid-19. \"Saya minta nanti ditempat pengungsian harus sudah siap logistik paling tidak sampai tiga hari ke depan. Selain itu jangan dijadikan satu, melainkan di kasih semacam skat atau pembatas per keluarga atau per KK. Saya sudah koordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk mempersiapkan rapit tes bagi para pengungsi,\" tandas Edi.(cha).
Status Merapi Naik, Jarak Aman 5 Km
Jumat 06-11-2020,02:01 WIB
Editor : ME
Kategori :