Tinggal Seorang Diri, Jasad Lansia di Magelang Ditemukan Membusuk

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Seorang lansia warga Dusun Bagongan, Desa Sukorejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang meninggal dunia tanpa diketahui warga setempat. Sehingga jenazahnya ditemukan warga dalam kondisi membusuk di rumahnya sendiri pada Minggu (16/2) sekira pukul 15.00 WIB. Diketahui korban bernama Solikah (67) yang hidup seorang diri di rumah yang berukuran 6x6 meter persegi. Latar belakang korban juga diketahui belum pernah menikah. Dari keterangan warga, sebelumnya korban diketahui sempat mengeluh kesakitan kepada salah satu tetangganya, namun menolak saat diajak untuk berobat di rumah sakit. \"Kronologi kejadian sendiri bermula pada saat satu minggu sebelumnya korban sempat mengeluh kepada tetangganya, Khulaefah Narniati 51 warga setempat mengatakan sedang tidak enak badan. Kemudian yang bersangkutan menjenguk korban dan hendak mengajak korban ke rumah sakit, namun korban menolaknya,\" ucap Kapolsek Mertoyudan, AKP Panca Widarsa, Senin (17/2). Baca Juga Petani Bibit di Purworejo Terpaksa Banting Harga, Resah Kesulitan Jualan Produk Setelah satu minggu kemudian, tetangga tersebut hendak menengok korban namun sesampainya di rumah korban, yang bersangkutan mencium bau busuk yang menyengat. Saat mencoba masuk ke rumah korban dan menyalakan lampu, yang bersangkutan mendapati korban sudah dalam meninggal dunia dalam kondisi membusuk di rumahnya, yang dilanjutkan dengan pelaporan kepada pihak Kepolisian Polsek Mertoyudan. \"Setelah mendapatkan laporan, kami langsung meluncur ke TKP bersama petugas kesehatan Puskesmas Mertoyudan untuk melakukan penyelidikan pemeriksaan dan terhadap korban,” terang Kapolsek Mertoyudan. Dari hasil pemeriksaan tim medis, diketahui korban mengenakan celana merah, kaos dalam coklat, kondisi tubuh sudah membusuk, tulang dada, kaki utuh. Tinggi badan korban 145 cm. \"Tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Karena korban hidup sebatang kara, maka warga menerima dan akan dimakamkan sesuai adat yang berlaku,\" pungkas AKP Panca.(cha)