WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.COM- Ratusan sopir truk di Kabupaten Wonosobo menggelar aksi penolakan terhadap kebijakan tentang ODOL (Over Dimension Overloading). Peserta aksi sempat melakukan konvoi keliling di sejumlah ruas jalan kota, kemudian berkumpul di Terminal Mendolo. Dalam aksinya mereka membentangkan sejumlah spanduk penolakan dan juga orasi yang berisi ajakan untuk menolak pelarangan truk ODOL. Sebab, kebijakan tersebut akan mengurangi pendapatan para sopir. “Di anggota kami muatannya pasir dan kayu dan bak sudah jadi ODOL semua. Jangan sampai kami kerja malah tidak ada hasilnya,” ungkap pengurus komunitas sopir truk, Sodik. Pihaknya meminta pemerintah pusat untuk melakukan kaji ulang terhadap kebijakan tersebut, sebab akan merugikan para sopir yang sudah bertahun-tahun kerja menggantungkan nasibnya dari sektor jasa transportasi itu. “Kita minta ada kajian ulang terkait kebijakan itu, sehingga tidak merupakan sopir,” ujarnya Sementara itu, Herman dari BS Community truk mengemukakan angkutan kayu dan kubikasi tidak akan dapat pendapatan yang sepadan, kalau UU ODOL ditetapkan. “Jika ODOL ditetapkan, nanti kita pendapatan rendah sekali. Sopir bisa pulang nggak bawa uang. Sekali angkut 300 an ribu, ongkos lapangan Rp100 ribu, solar Rp70 ribu, belum ongkos mobil rutin. Pulang bisa tanpa pendapatan,” keluhnya. Sementara itu, Kapolres Wonosobo, AKBP Ganang Nugroho Widhi saat menerima sejumlah perwakilan sopir truk Wonosobo meminta demo dilakukan secara damai, tidak mengganggu pengguna jalan yang lain “Kami turut mengamankan penyampaian aspirasi ini. Diharapkan sopir sampaikan apapun yang menjadi keberatan, nanti aspirasinya akan kami tampung,” katanya. Pihaknya meminta penyampaian aspirasi para sopir truk dilakukan secara damai dan tetap memperhatikan kepentingan masyarakat lain sebagai pengguna jalan, sehingga keamanan dan ketertiban tetap terjaga. Sedangkan, Kasi Dalops Disperkimhub Waluyo Welly mengatakan aspirasi sama juga disampaikan oleh para sopir truk di tingkat provinsi dan pusat, sehingga diharapkan akan menjadi pertimbangan kementerian. “Aksi demo penolakan ODOL ini tidak hanya terjadi di Wonosobo, tapi serentak secara nasional, aspirasi para sopir sama. Namun, aturan kir baru juga kami sesuai aturan dari pusat dengan kamera dan ada foto berikut warna dan dimensi. Kami apresiasi ketertiban atas agenda ini,” katanya. Berkaitan dengan aturan teknis soal ODOL tersebut telah disosialisasikan kepada semua pengguna jalan. Salah satunya soal aturan tinggi bak truk yang memenuhi standar keamanan. (gus)
Tolak Kebijakan ODOL, Ratusan Sopir Truk Demo di Terminal Mendolo Wonosobo
Rabu 23-02-2022,05:45 WIB
Editor : ME
Kategori :