Tuga Sa di Gunung Tidar Bukan Pakuning Tanah Jawa. Pemerhati Sejarah Magelang Mengungkap Alasannya….

Sabtu 15-01-2022,18:31 WIB
Editor : ME

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM - Setelah polemik renovasi Tugu Sapa Salah Seleh (Tugu Sa) di Gunung Tidar Magelang berakhir dengan kesepakatan mengembalikan bentuk bangunan seperti semula. Kini muncul  polemik baru, yakni pendapat yang menyatakan bahwa Tugu Sa bukan sebagai Pakuning Tanah Jawa. Sebab, berdasarkan Babad Tanah Jawi, yang dimaksud Pakuning Tanah Jawa adalah Gunung Tidar itu sendiri. Meskipun masyarakat Magelang selama ini menganggap bahwa sebuah tugu dengan simbol huruf Sa dalam tulisan Jawa pada ketiga sisinya yang berada di sebuah lapangan luas di puncak Gunung Tidar itu dipercaya sebagai pakunya tanah Jawa. Novo Indarto. Penulis Buku Sejarah de Groote Moskee Magelang itu mencoba mengulik berdasarkan rekam sejarah pembangunan Tugu Sa di puncak Gunung Tidar tersebut. Novo mengungkapkan hasil analisanya di sela diskusi publik antara Pemkot Magelang. Menurut Novo, Tugu Sa bukan sebagai Pakuning Tanah Jawa. Sebab, berdasarkan Babad Tanah Jawi, yang dimaksud Pakuning Tanah Jawa adalah Gunung Tidar itu sendiri. ”Sedangkan Tugu Sa lebih ke monumen sebuah peristiwa besar. Saya mencoba menganalisa berdasarkan fakta-fakta tertulis yang saya temukan. Ada beberapa versi, tetapi pendapat saya Tugu SaSaSa bernama resmi Tugu Pancasila,” katanya. Menurutnya, Tugu Sa diperkirakan dibangun pada tahun 1966 oleh sejumlah petinggi TNI Angkatan Darat. Peristiwa itu bersamaan dengan pecahnya G30S/PKI di Jawa Tengah. ”Ketika G30S/PKI pecah, bicara kawan bisa menjadi lawan. Begitu pula sebaiknya. Maka tugu tersebut diberikan tulisan Sapa Salah Seleh, siapa yang berbuat salah pasti akan menuai akibatnya, itu ujaran dari Pangdam Surjo Sumpeno saat memotivasi TNI Angkatan Darat di Gunung Tidar,” ungkapnya. (wid)

Tags :
Kategori :

Terkait