MAGELANGEKSPRES.MAGELANG -Percepatan produksi pertanian menjadikan pemerintah menciptakan dan menumbuhkan 2,5 juta petani millenial sebagai salah satu strategi program aksi mewujudkan swasembada dan ketahanan pangan di negeri kita. \"Pertanian Indonesia, sangat membutuhkan peranan para petani muda yang siap melakukan regenerasi, untuk mendorong, mengembangkan dan menciptakan terobosan agar produksi pertanian lebih efisien, efektif, berkualitas dan juga terintegrasi. Petani muda (yang berusia antara 19-39 tahun : petani milenial) Diperlukan karena dianggap melek teknologi, mampu mengadaptasi perubahan zaman, inovatif sehingga bisa menjadi motor penggerak percepatan agribisnis dari hulu sampai hilir,\"ungkap Vita Ervina, anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, saat membuka Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Pemuda Tani dan Penyuluh Pertanian dalam pemanfaatan limbah organik ternak untuk optimalisasi kegiatan P2L Kabupaten dan Kota Magelang Tahun 2021” Angkatan kelima kerjasama dengan Badan Penyuluh dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian RI melalui Polbangtan YoMa, Senin (13/4) di hotel Atria, Magelang Menurut Vita, pola pikir maju dan peran aktif para petani muda dalam pembangunan pertanian, akan ada peningkatan perbaikan produksi maupun pascapanen, seperti proses penanaman dan pemeliharaan, dalam pengolahan branding, packaging dan juga pemasaran baik melalui networking, maupun digital online (IG, Toped, Tiktok). \"Saya sangat berharap Bimtek ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya, khususnya kepada petani muda sebagai calon wirausaha muda tani yang ada di Magelang Raya. Semoga memberikan pengetahuan dan motivasi, untuk segera bergerak mengembangkan usaha menuju integrated farming. Bagi yang masih pemula, bisa juga meminta pendampingan kepada penyuluh. Tentunya kedepan kegiatan seperti ini mudah-mudahan bisa ditingkatkan lagi, sehingga mampu menumbuhkan dan banyak menjangkau kaum muda tani,\"imbuhnya. Sementara Direktur Polbangtan YoMa, Bambang Sudarmanto mengatakan selama ini petani muda masih sangat kurang. Semua di dominasi petani-perani dengan usia diatas 40 tahun. Pertanian ini tidak hanya budidaya saja tapi juga agrobisnisnya. \"Pengolahan lahan, panen dan pemasaran petani. Nilai tambahnya generasi muda sangat aktif dengan online, maka pemasaran pun lebih mudah,\" tuturnya. Kondisi krisis dulu sektor perekonomian turun akan tetapi pertanian masih bertahan. Hal yang sama juga terjadi saat ini pada pandemi Covid-19 dimana perekonomian anjok akan tetapi sektor pertanian bertahan bahkan naik. \"Sektor pertanian bisa bertahan dengan kondisi perekonomian terpuruk, oleh karena itu kami mendorong para generasi muda untuk menjadi pengusaha dan menciptakan lapangan kerja di sektor pertanian,\" tambahnya. Dalam bintek ini para peserta diberikan materi mengenai Teknik Budidaya Ayam Kampung Unggulan Balitbangtan (KUB), Teknik Pengolahan dan Pemanfaatan Limbah Ternak, dan Optimalisasi Lahan Pekarangan dalam Bidang Pertanian. (hen)
Vita Ervina Dorong 2,5 Juta Petani Milenial
Rabu 14-04-2021,02:17 WIB
Editor : ME
Kategori :