WONOSOBO- Memperingati Hari Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo menggelar launching Gerakan Cinta Sungai Serayu. Acara yang dihelat di Rest Area Rakai Panangkaran Mlandi Garung itu berkomitmen menjaga sungai sepanjang 69 kilometer yang melintas 7 kecamatan di Wonosobo.
Launchingnya ditandai dengan penanaman pohon jenis macadamia di sabuk hijau dan penebaran benih ikan di Sungai Tedunan. Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Afif Nurhidayat, Wakil Bupati M Albar, mantan Bupati Trimawan Nugrohadi dan Kholiq Arif, Kapolres AKBP Eko Novan Prasetyo Puspito, serta para penggiat lingkungan.
“Kerusakan di hulu Sungai Serayu telah memicu erosi tanah dan mengakibatkan sedimentasi, maka perlu penguatan komitmen semua pihak untuk menjaga kelestarian sungai serta daerah aliran Sungai Serayu,” ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Wonosobo, Widi Purwanto.
Menurutnya, Sungai Serayu merupakan salah satu sungai penting di Jawa Tengah yang berhulu di kawasan dataran tinggi Dieng. Sedangkan hilir sungai tersebut berada di Cilacap, Sungai Serayu melintas 5 kabupaten, yaitu Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas dan Cilacap.
“Untuk Kabupaten Wonosobo panjang Sungai Serayu 69 kilometer dan melintas 7 kecamatan, maka komitmen kita yang ada di hulir jelas berupaya mengendalikan laju kerusakan sungai,” katanya.
Beberapa upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk memulihkan sungai serayu diantaranya melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, menggandeng komunitas pecinta sungai dan penggiat lingkungan, bersih sungai, menanam pohon di area DAS serta melakukan penebaran benih ikan.
Sementara itu, Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat mengemukakan, sebagai hulu daerah aliran sungai (DAS) Serayu, Wonosobo mempunyai nilai strategis dalam mempengaruhi kondisi Sungai Serayu dan memiliki peran penting dalam konservasi alam dan ekosistem lingkungan di bawahnya.
“Wonosobo sebagai hulu DAS Serayu, mempunyai nilai strategis dalam mempengaruhi kondisi Sungai Serayu. Sungai Serayu saat ini terus mengalami degradasi, perlu pemulihan kelestarian alam yang mesti dilakukan,” katanya.
Menurutnya, Gerakan Cinta Sungai Serayu, harus mampu menggerakkan partisipasi seluruh elemen masyarakat, terhadap upaya pelestarian lingkungan dan air di Wonosobo. Sehingga tidak dapat hanya dipandang dari sisi lingkungan hidup. Namun hal itu juga tidak bisa dipisahkan dari aspek sosial, kultural dan ekonomi.
“Seluruh pihak untuk turut menyambut dan menindaklanjuti gerakan cinta Sungai Serayu. Pemulihan kelestarian lingkungan harus didukung oleh BUMN/BUMD/swasta dan seluruh masyarakat,” katanya.
Pihaknya juga mengajak warga untuk hidup secara hidup harmonis dengan alam. Menekankan pada aksi yang transformatif, sangat relevan, untuk menghidupkan kembali upaya pemulihan lingkungan. Salah satunya melalui Gerakan Cinta Sungai Serayu. (gus)
Cinta Sungai Serayu di Wonosobo, Merawat Daerah Aliran Sungai
Rabu 08-06-2022,00:06 WIB
Editor : Rifqi
Kategori :