WONOSOBO- Rangkaian hari jadi ke- 197 Wonosobo, jajaran pimpinan daerah menggelar ziarah ke makam para pendiri, tokoh agama dan tokoh masyarakat di Wonosobo. Bupati Wonosobo ziarah ke makam al-maghfurlah KH Muntaha Al hafidz di Derodhuwur Mojotengah.
"Saya pernah menjadi santrinya, beliau alim dan ramah, susah mencari sosok seperti beliau. Tenaga dan pikiran dicurahkan untuk bangsa dan negara termasuk pendidikan di Wonosobo, " ungkap Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat usai gelar doa dan tabur bunga di makam KH Muntaha Al Hafidz.
Menurutnya, sepak terjang Mbah Mun (KH Muntaha Al Hafidz) selama hidup telah mendorong kemajuan ponpes, pendidikan dan ekonomi di Wonosobo. Dan itu tidak lepas darin barokah Alquran.
"Kiprah dan semangatnya dalam membangun Wonosobo mengabdi dan melayani masyarakat hingga akhir hayat patut untuk terus dikenang dan diteladani," katanya.
Inspirasi dan impian besar yang belum terealisasi menjadi tugas dan kewajiban pemkab guna meneruskan api perjuangan mewujudkan Wonosobo yang berdaya saing, maju, dan sejahtera.
Masyarakat Kabupaten Wonosobo tentu memahami keberadaan almarhum KH Muntaha Al-Hafidz sebagai pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Asy’ariyah di Kelurahan Kalibeber, Kecamatan Mojotengah. Meski telah wafat pada 29 Desember 2004 silam, jejak peninggalan serta nilai ajarannya masih terasa kental hingga saat ini.
Ziarah dan tabur bunga, merupakan bagian penting dari rangkaian Peringatan Hari Jadi Kabupaten Wonosobo ke-197. Selain itu, sebagai wujud penghormatan atas jasa dan pengorbanan para pahlawan pendahulu Wonosobo.
Pada masanya, pendidikan di Wonosobo khususnya di Kalibeber berkembang pesat. Hal tersebut ditandai dengan kemajuan dalam bidang ekonomi. Banyaknya santriwan santriwati yang berguru dengan beliau membuat kebermanfaatan nilai barokahnya dirasakan oleh masyarakat Wonosobo.
Ziarah ke makam tokoh atau pendiri Wonosobo dalam rangkaian hari jadi tahun ini antara lain, KH Muntaha Al Hafidz di Deroduwur Mojotengah, Makam Tumenggung Jogonegoro di Desa Pakuncen Selomerto, Makam KH Asmorosufi di Sapuran, Makam KRT Setjonegoro di Desa Payaman Secang Magelang, dan Makam R. Mangoenkusumo di Ketinggring. (gus)