Dimulai dari Pematang Jalan
MAGELANG SELATAN – Satu per satu pekerjaan rumah (PR) Pemkot Magelang mulai dituntaskan untuk keluar dari bayang-bayang ancaman darurat sampah. Pembangunan Pematangan Lahan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di Kampung Bojong, Kelurahan Jurangombo Selatan, Kecamatan Magelang akan mulai dibangun pada semester II tahun 2022.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Magelang, Muhammad Syafrudin Kurniawan mengatakan, Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) telah menentukan pemenang tender pembangunan yakni CV Jaya Manunggal dengan nilai pagu Rp5.810.688.000. Pembangunan pematang jalan kawasan TPST Bojong ditargetkan tuntas selama 150 hari kalender.
”Senin (1/8) nanti sudah ada Pre Construction Meeting (PCM). Untuk lama hari pelaksanaan 150 hari kalender,” kata pria yang karib disapa Wawan itu, Rabu (27/7).
Selain pematang jalan sepanjang 630 meter, pembangunan juga difokuskan untuk perbaikan tanggul. Sebab di beberapa titik akses menuju TPST diketahui saat ini banyak yang longsor dan retak.
”Kontruksi jalan sendiri menggunakan beton, bukan aspal karena kendaraan yang melintas nanti rata-rata truk pengangkut sampah, alat berat, ditambah kontur tanah yang lunak dan medan terjal,” paparnya.
Wawan menyebut, tahun ini menjadi tahapan pembangunan area akses menuju TPST Bojong. Sedangkan pembangunan kawasan inti TPST baru akan dilaksanakan 2023 mendatang.
”Rencananya bisa difungsikan awal tahun 2024. Sedangkan pada tahun 2023 mulai dibangun di lokasi TPST, jika usulan tersebut disetujui,” ungkapnya.
Dia menuturkan, sebelum pembangunan konstruksi, beberapa pihak akan menggelar PCM terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan guna menyamakan persepsi antara kontraktor, konsultan, dan pejabat pembuat komitmen (PPKom). Dengan demikian diharapkan, proses pembangunan bisa berjalan mulus tanpa kendala.
”Sebagai dukungan terhadap pemerintah yang transparan, kami tidak melarang, siapapun untuk turut menjadi pengawas pembangunan ini. Kami juga meminta kontraktor untuk menyelesaikan pembangunan ini tepat waktu dan tepat aturan,” tandasnya.
Wawan mengatakan, sesuai rencana awal, tahun 2022 TPST Bojong mestinya sudah bisa difungsikan. Namun, perencanaan itu gagal karena pada tahun 2020 lalu terjadi refocusing anggaran akibat pandemi Covid-19.
Dampak dari refocusing, memaksa alokasi pembangunan TPST Bojong mandek. Selang dua tahun berikutnya, di tahun 2022 ini, pembangunan TPST Bojong dilanjutkan dengan alokasi Rp5,8 miliar untuk pematangan jalan. (wid)