WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID- Pendidikan penyetaraan bisa menjadi salah satu solusi untuk membantu mengatasi permasalahan tinggi anak putus sekolah. Ijazah Kejar paket C dan ijazah SMA, SMK atau setara lainya tersebut sama saja, tidak ada bedanya, bisa digunakan untuk melanjutkan pendidikan berikutnya.
"Jangan sampai ikut Kejar Paket C itu hanya untuk mendapatkan ijazah saja, namun harus belajar yang sungguh-sungguh agar mendapatkan ilmu yang diterima sama dengan yang diajarkan di sekolah formal, agar sama-sama mendapatkan ilmu yang bermanfaat,” ungkap Wabup Wonosobo Gus Albar saat launching Pembukaan Kejar Paket C, di Dusun Jambu, Desa Wonokromo, Kecamatan Mojotengah, Senin (5/9) pagi.
Menurutnya, dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, Pemerintah Kabupaten Wonosobo melakukan berbagai upaya yang dituangkan dalam misi Bupati-Wakil Bupati yakni Wonosobo Pinter dengan tagline Gerakan Mayo Sekolah. Program ini dilakukan karena dilatarbelakangi masih tingginya angka anak putus sekolah dan anak usia sekolah yang tidak mengenyam pendidikan.
“Pendidikan penyetaraan bisa menjadi salah satu solusi membantu mengatasi permasalahan didunia pendidikan dengan baik, untuk melahirkan generasi SDM yang baik pula, sehingga pembangunan Wonosobo kedepan semakin baik dan maju yang manfaatnya bisa dirasakan seluruh masyarakat Wonosobo sendiri bahkan lebih luas lagi,” katanya.
Gus Albar juga mengatakan bahwa program penyetaraan dengan pendidikan kejar paket ini akan menjadi wadah dan akan berbuah kebaikan bagi masyarakat. sebab kegiatan yang diselenggarakan ini menjadi wadah pembelajaran masyarakat yang diarahkan pada pemberdayaan potensi, agar warga yang belajar memiliki kemampuan dalam pengetahuan, keterampilan dan kecakapan hidup.
“Orang yang mempunyai sumber daya yang unggul dan orang yang mempunyai ijazah akan dicari oleh banyak orang, karena keduanya merupakan pendukung dalam pencapaian karir guna membentuk kehidupan yang lebih baik,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Desa Wonokromo, Ahmad Syarifudin menyampaikan peserta yang mengikuti program kesetaraan ada 16 orang, yang terdiri dari 7 orang perempuan dan 9 orang laki-laki. Dengan launching Kejar Paket C ini diharapkan kedepannya akan lebih banyak lagi masyarakat yang mengikuti.
“Untuk di tahun yang akan datang saya berharap agar lebih banyak lagi yang mendaftar dan mengikuti kegiatan belajar, kami Pemerintah Desa akan melakukan pendataan siapa saja anak-anak yang putus sekolah dan yang tidak sekolah, akan kami pantau. Kami selaku Pemerintah Desa berharap semoga adanya Kejar Paket C ini bisa memberikan solusi dalam bidang pendidikan di Desa Wonokromo ini," pungkasnya. (gus)