Kisah 11 Istri Nabi Muhammad Shalallaahu Alaihi Wassalaam, Meneladani Akhlaq Mulia Mereka

Sabtu 15-10-2022,09:32 WIB
Reporter : Joko Suroso
Editor : Joko Suroso

MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - RASULULLAH Muhammmad Shalallaahu Alaihi Wassalaam diizinkan Allah Subhanahu wa ta'ala untuk menikahi lebih dari 4 wanita. Seperti disebutkan para ulama, Rasulullah pernah melakukan akad nikah dengan 13 wanita. Namun, 2 di antaranya belum dikumpuli, sehingga yang pernah tinggal bersama beliau hanya 11 saja.

Semua pernikahan yang dilakukan oleh Rasulullah tak lain hanya melaksanakan perintah yang diwahyukan kepada dirinya dengan tujuan mendukung dakwah. Bukan semata-mata karena nafsu seperti yang tudingan yang dilontarkan oleh orang-orang non muslim atau musuh Islam kepada Rasulullah.

Dari 11 istri Rusulullah atau yang dikenal dengan sebutan Ummul Mukminin hanya Khadijah binti Khuwailid Radhiyallahu ‘Anha yang dinikahi beliau sebelum diangkat menjadi Rasulullah Shalallaahu Alaihi Wassalaam dan 10 isteri yang lain dinikahi setelah beliau menjadi Rasulullah Shalallaahu Alaihi Wassalaam. Namun begitu isteri-isteri Rasulullah bukan wanita sembarangan. Para Ummul Mukminin mempunyai akhlaq mulai, yang bisa menjadi teladan bagi seluruh muslim, khususnya muslimah dalam menjalani hidup.

Berikut akhlaq para Ummul Mukminin yang bisa diteladani :

1. Khadijah binti Khuwailid Radhiyallahu ‘Anha

Ummul Mukminin Khadijah Radhiyallahu ‘Anha merupakan istri Nabi Muhammad SAW yang pertama. Ia diperistri oleh Nabi Muhammad SAW pada usia 40 tahun, sedangkan Rasulullah berusia 25 tahun. Sebelum Muhammad diangkat menjadi Rasulullah.

Sebelum menikah dengan Rasulullah, Khadijah pernah menikah 2 kali. Khadijah berasal dari golongan bangsawan dengan memiliki kekayaan yang melimpah. Setelah menikah dengan Rasulullah, Khadijah rela menyerahkan seluruh kekayaannya untuk perjuangan menegakan ajaran Islam. Tak hanya dengan mengorbankan harta kekayaannya, Khadijah selalu mendukung dan mendampingi Rasulullah. Khadijah adalah perempuan pertama yang masuk Islam. Dia meyakini dengan ajaran yang dibawa Rasulullah.

Setelah memeluk Islam, dia korbankan hidupnya. Ia senantiasa mendampingi dan mendukung Rasulullah mencapai tujuan yang diperintahkan Allah Ta’ala.

Khadijah wafat tiga tahun sebelum hijrahnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ke Madinah. Saat itu beliau berusia 65 tahun. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri yang turun memakamkan jenazah sang istri tercinta. Dengan tangannya yang mulia, Rasulullah memasukkan jenazahnya ke kuburnya.

2. Saudah binti Zam’ah bin Qois Radhiyallahu ‘Anha

Ummul Mukminin Saudah Radhiyallahu ‘Anha dinikahi Rasulullah 1 bulan setelah wafatnya Khadijah. Saudah merupakan janda dengan 6 anak yang tidak memiliki keluarga. Dia dinikahi oleh Nabi Muhammad di usia yang sudah cukup tua. Merasa sudah tua, Saudah pun menyerahkan jatah gilir malamnya pada Aisyah, isteri ketiga Rasulullah. Dengan harapan bisa tetap menjadi istri Rasulullah hingga meninggal, dan bisa menemaninya di surga. Saudah kemudian meninggal di Madinah tahun 54 Hijriyah.

3. Aisyah binti Abi Bakr As-Shiddiq Radhiyallahu ‘Anhuma

Ummul Mukminin Aisyah Radhiyallahu ‘Anha   resmi menjadi istri Rasulullah pada bulan Syawal tahun 11 setelah kenabian, atau setelah setahun Rasulullah mempersunting Saudah. Aisyah adalah putri dari sahabat Rasulullah yakni Abu Bakr As-Shiddiq. Aisyah merupakan satu-satunya yang dinikahi Rasululah dalam kondisi masih gadis atau belum pernah menikah sebelumnya.

Rasulullah menikahi Aisyah di usia muda, atas perintah Allah melalui mimpi. Aisyah merupakan wanita yang sangat cerdas dan berakhlak mulia. Bahkan sebagian ulama mengatakan, Aisyah adalah wanita yang paling paham tentang ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

4. Hafshah binti Umar bin Khatab Radhiyallahu ‘Anhuma

Ummul Mukminin Hafshah Radhiyallahu ‘Anhuma

dikenal sebagai wanita yang ahli ibadah, dan dijuluki Shawwamah yang artinya “wanita yang rajin puasa”, dan Qawwamah yang berarti “wanita yang rajin salat malam”.

Sebelum menjadi istri Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, Hafshah menikah dengan Khunais bin Khudzafah As-Sahmi. Hafshah merupakan anak dari seorang sahabat Rasulullah yang luar biasa yakni Umar bin Khatab. Ia wafat pada bulan Sya’ban tahun 45 H di Madinah, pada usia 60 tahun.

5. Zainab binti Khuzaimah Radhiyallahu ‘Anha

Ummul Mukminin Zainab Radhiyallahu ‘Anha

Zainab merupakan istri Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang memiliki gelar Ummul Masakin. Sebab, ia sangat peduli dan sering membantu orang miskin.

Sebelumnya, Zainab menikah dengan Abdullah bin Jahsy radhiyallahu ‘anhu. Kemudian Abdullah meninggal saat perang Uhud, dan tak lama, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahinya. Namun, umur pernikahan dengan Rasulullah tidak panjang, hanya sekitar 3 bulan, Zainab meninggal dunia.

6. Ummu Salamah, Hindun binti Abi Umayyah Radhiyallahu ‘Anha

Ummul Mukminin Ummu Salamah Radhiyallahu ‘Anha dikenal sebagai wanita yang cerdas. Dia dapat memberi saran dan mendukung dakwah suaminya. Selain itu, Ummu Salamah juga terkenal sebagai wanita yang menawan.

Memiliki nama asli Hindun binti Abi Umayyah, Ummu Salamah telah memiliki beberapa anak dari pernikahan sebelumnya bersama Abu Salamah. Hingga akhirnya dinikahi oleh Rasulullah.

7. Zainab binti Jahsy bin Rabab Radhiyallahu ‘Anha

Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy Radhiyallahu ‘Anha dikenal sebagai wanita ahli ibadah yang sangat gemar bersedekah.

Sebelum menjadi istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Zainab binti Jahsy menikah dengan Zaid bin Haritsah. Zaid merupakan anak angkat Rasulullah. Namun, pernikahan Zainab dan Zaid tidak berlangsung lama karena keduanya kurang harmonis.

Meski Rasulullah telah menasihati Zaid untuk tidak menceraikan Zainab, Zaid akhirnya tetap menceraikannya. Kemudian, Rasulullah menikahi Zainab setelah habis masa iddahnya, berdasarkan firman Allah SWT: “...Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) istri-istri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada isterinya. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi." (QS Al-Ahzab: 37)

Zainab wafat di zaman Khalifah Umar bin Khatab pada tahun 20 H, di usia 53 tahun.

8. Juwairiyah binti Al-Harits Radhiyallahu ‘Anha

Ummul Mukminin Juwairiyah Radhiyallahu ‘Anha sebelum masuk Islam, Juwairiyah bernama Barrah. Kemudian atas perintah Rasulullah diganti menjadi Juwairiyah.

Ia merupakan wanita istimewa dari kelompok Yahudi Bani Musthaliq. Di kampung bani Musthaliq, Juwairiyah menjadi Istri Musafi’ bin Shafwan. Juwairiyah hampir menjadi budak Tsabit bin Qais. Namun Tsabit membebaskannya dengan syarat membayar sejumlah uang. Juwairiyah pun mendatangi Rasulullah untuk meminta bantuan. Rasulullah bersedia membantu dan akhirnya menikahinya dengan mahar pembebasan dirinya dari status budak.

Setelah beredar kabar bahwa Juwairiyah dinikahi oleh Rasulullah, banyak sahabat membebaskan tawanan dari Bani Mustaliq, sebagai bentuk penghormatan. Akibat peristiwa tersebut, Juwairiyah dianggap wanita yang paling berkah bagi kaumnya.

9. Ummu Habibah binti Abi Sufyan Radhiyallahu ‘Anhuma

Ummul Mukminin Ummu Habibah Radhiyallahu ‘Anhuma sebelum menikah dengan Rasulullah,   dia menikah dengan Ubaidillah bin Jahsy dan dikaruniai seorang putri bernama Habibah.

Bersama suami dan anaknya, Ummu Habibah hijrah ke Habasyah. Sesampainya di sana, suaminya meninggal. Mendengar hal itu, Rasulallah mengirim surat pada raja Najasyi untuk menikahkan Ummu Habibah dengannya.Tak lama, ia pun tinggal bersama Rasulullah. Lalu meninggal di Madinah tahun 44 H.

10. Shafiyah binti Huyai bin Akhtab

Ummul Mukminin Shafiyah binti Huyai dikenal sebagai wanita shadiqah, yang berarti wanita yang jujur imannya. Shafiyah merupakan istri Rasulullah yang berasal dari masyarakat yahudi Bani Nadzir. Sebelum masuk Islam, Shafiyah menikah dengan Salam bin Masykam, lalu bercerai dan menikah dengan Kinanah bin Abil Haqiq. Bani Nadzir tinggal di daerah Khaibar yang terkenal sebagai kota besar.

Saat itu, Rasulullah ingin memperluas Islam, salah satunya dengan menaklukkan Bani Nadzir di Khaibar. Kaum muslimin berhasil memenangkan dalam perang melawan Bani Nadzir. Sehingga banyak rampasan perang dan tawanan yang didapat. Salah satunya Shafiyah, yang suaminya terbunuh karena melanggar suatu kesepakatan. Saat Shafiyah nyaris dijadikan budak oleh Dihyah Al-Kalbi, Rasulullah menyelamatkannya. Rasulullah menawarkan pada Shafiyah, antara memilih Islam atau tetap beragama Yahudi. Shafiyah pun memilih Islam dan kemudian dinikahi Rasulullah.Shafiyah meninggal tahun 50 H dan dimakamkan di Baqi.

11. Maimunah binti Al-Harits Radhiyallahu ‘Anha

Ummul Mukminin Maimunah binti Al-Harits Radhiyallahu ‘Anha merupakan wanita terakhir yang dinikahi oleh Rasulullah. Menurut Aisyah, isteri ketiga Rasulullah, Maimunah adalah diantara wanita yang paling bertaqwa kepada Allah dan paling menyambung silaturahim.

Maimunah mulai tinggal bersama Rasulullah setelah perjalanan pulang dari Mekah 9 mil menuju Madinah. Ia meninggal ketika perjalanan pulang dari Haji tahun 61 H di daerah Saraf dan dimakamkan di Saraf. (sumber ilmu dari Allah Subhanahu wa ta'ala dan Hadits Nabi)

Kategori :