MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Tingkat keberhasilan program bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) di Gladiool IVF Kota Magelang mencapai 63 persen. Sebuah capaian yang luar biasa, mengingat IVF Gladiool sendiri baru berusia 10 tahun dan satu-satunya di Kota Magelang.
Kepala Layanan Fertilitas dan Bayi Tabung Gladiool IVF dr Doddy Sutanto MKes SpOG, menjelaskan awal Gladiool mendirikan layanan IVF pada tahun 2012 silam untuk mengoptimalisasi layanan RSIA di Magelang.
Tidak jarang, sebagian pasangan yang sudah menikah ingin memiliki keturunan, tetapi kesulitan. Program bayi tabung pun dilirik sebagai solusi.
”Itu awalnya kita merintis program bayi tabung dan rata-rata para pesertanya berasal dari luar daerah,” kata dr Doddy, kepada wartawan, Selasa, 8 November 2022.
Dokter subspesialis Fertility Endokrinologi dan Reproduksi itu menyebut, rata-rata pasien peserta program bayi tabung berkisar antara 100-280 pasangan setiap tahun. Namun, pandemi Covid-19 yang melanda pada tahun 2020 lalu berpengaruh besar terhadap penurunan peserta.
”Pasien kami sebagian besar berasal dari luar daerah, sehingga mereka tidak bisa datang ke sini karena pandemi. Ada penurunan signifikan pada tahun 2020 lalu. Kalau sekarang sudah mulai beranjak normal,” ujarnya.
Menurutnya, biaya program bayi tabung di RSIA Gladiool antara masing-masing pasangan tidak bisa disamakan. Dari yang termurah sebesar Rp25 juta sampai dengan Rp60 juta atau lebih.
”Tergantung kondisi peserta dan penyebab tidak bisa reproduksi seperti apa. Setelah kita petakan faktor-faktornya, baru kita beri tindakan dan solusi,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa tidak semua pasangan bisa mengajukan program bayi tabung, meskipun secara kondisi finansialnya mampu. RSIA Gladiool memasang kriteria yakni pasangan berusia lebih dari satu tahun tapi belum memiliki keturunan.
”Pernah ada pasangan baru empat bulan menikah, tapi minta program bayi tabung, kami suruh pulang dulu, kerjakan 'pekerjaan rumahnya' dulu,” katanya.
Menurutnya, ada banyak faktor sehingga pasangan tidak bisa mendapatkan keturunan. Seperti masalah kehamilan bisa terjadi karena gangguan kesuburan atau infertilitas.
Untuk tingkat keberhasilan program bayi tabung, kata dr Doddy, perlu didukung sejumlah hal, termasuk usia calon ibu dan tidak adanya gangguan di organ reproduksi wanita. Faktor lain yang sangat penting, lanjut dia, adalah kualitas sperma yang membawa 50 persen kode genetik embrio, dan lain-lain.
”Usia calon ibu maksimal 40 tahun. Kemudian juga dipengaruhi berat badan ibu. Gladiool IVF sendiri akan selalu menyediakan program bayi tabung yang simpel (mudah), affordable (terjangkau), dan mengurangi biaya add-ons (tambahan),” jelasnya.
Androlog dan Embryolog RSIA Gladiool, Dr dr Dicky Moch Rizal SpAnd(K)Fer menambahkan, persiapan sperma yang kurang optimal akan menyebabkan fertilisasi gagal, embryo kualitas buruk, hingga tidak berkembang.
Oleh karena itu, pasien bayi tabung perlu memahami prosedur yang ada sehingga dapat menjalani program dengan baik, termasuk juga bila mengalami kegagalan sudah memahami apa yang bisa dipersiapkan untuk program berikutnya.
”Komunikasi dokter pelaksana dan pasangan peserta program bayi tabung harus berjalan lancar dan baik karena prosedur yang panjang dan biaya cukup besar serta kepatuhan pasien terhadap terapi yang diberikan,” paparnya. (wid)