TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID – Potensi pendapatan daerah dari sektor pendapatan Pajak Bumi dan Bagunan (PBB) di Kabupaten Temanggung cukup besar.
Hal itu mengingat di setiap tahun harga jual dari tanah itu selalu mengalami kenaikan.
"Dari obyek tanah dan bangunan memang cukup besar, hampir setiap tahun harga jual tanah terus naik, demikian dengan pahanya akan terus ada perubahan," katanya, Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) Tri Winarno.
Menurutnya, potensi pendapatan daerah dari sektor pajak, khususnya PBB sangat besar. Bahkan dalam perkembangan setiap tahun mengalami kenaikan.
Hal ini terjadi, karena adanya kenaikan harga dan pajak dari objek tanah dan bangunan.
Menurutnya, hampir setiap tahun target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor PBB mengalami kenaikan yang cukup banyak, namun tidak pada saat Covid-19 melanda dua tahun lalu.
"Saat pandemi tidak bisa dijadikan patokan, saat itu pemerintah justru memberikan gratis PBB untuk masyarakat," katanya.
Dikatakan, peningkatan harga jual tanah juga berpengaruh pada target yang diberikan tahun ini. PAD tahun 2023 dari sektor PBB naik sebesar Rp1 miliar dari target 2022.
"Pada tahun 2022 target PBB Kabupaten Temanggung sebesar Rp25 miliar, dan di tahun 2023 menjadi Rp26 miliar, atau naik Rp1 miliar," jelasnya.
Selain itu, juga sudah ada hasil kesepakatan dengan DPRD Kabupaten Temanggung saat melakukan pembahasan APBD.
"Kenaikan Rp 1 miliar ini berdasarkan penghitungan, kami melakukan evaluasi terhadap lokasi-lokasi perumahan," katanya.
Ia menjelaskan, pihaknya melakukan evaluasi terhadap nilai tanah di perumahan-perumahan, karena sejak awal evaluasi itu belum pernah dilakukan, sehingga berbeda dengan ketetapan tahun 2022.
"Sebenarnya potensi PBB tahun 2022 itu sekitar Rp26 miliar, tetapi pasti ada tidak bisa tertagih, maka kami pasang target Rp25 miliar dan tercapainya Rp25,3 miliar," katanya. (set).