WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Program Bina Keluarga Balita Holistik Integratif (BKB HI) di Wonosobo, baru ada 1 desa yang masuk kategori unggul atau disebut sebagai BKB HIU. Penetapan status unggul terdapat beberapa indikator.
"Ini kan programnya BKKBN, nah di Wonosobo sebenarnya sudah terbentuk sekitar 360 BKB HI. Dan kita baru punya 1 desa berstatus BKB HIU, karena tahap-tahapnya berhasil dilakukan," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Wonosobo, Dyah Retno.
Hal itu disampaikanya setelah menghadiri acara Internalisasi Pengasuhan Balita di Hotel Kresna Wonosobo, Rabu (21/6).
BACA JUGA:Angka Stunting di Wonosobo Turun, Begini Penjelasan Bupati
Indikatornya disebutkan antara lain; Administrasi data kependudukan dan jaminan kesehatan bagi anak; Edukasi parenting bagi keluarga anak; Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak; Pembentukan karakter anak; Pemeliharaan kesehatan, gizi, dan perlindungan anak; Rujukan, konseling, perawatan, dan bansos untuk anak.
Setidaknya keenam indikator tersebut telah dilakukan Desa Wulung Sari Kecamatan Selomerto hingga menjadi satu-satunya capai target BKB HIU.
Dyah menandaskan, sebanyak 360 BKB HI di Wonosobo akan susul predikat unggul. Pasalnya, BKB HIU menjadi salah satu alat penunjang penurunan stunting yang belakangan ini diketahui masih tinggi.
BACA JUGA:Cari Daun Pisang, Warga Bangsri Wonosobo Temukan Mayat
"Kita punya BKB HI, tapi targetnya yaitu sampai unggul (BKB HIU) karena untuk menekan angka stunting di Wonosobo yang masih tinggi," ucapnya. (mg7)