MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID – Sebanyak 11 desa di wilayah Kabupaten Magelang sepakat mengadakan kerja sama dengan Universitas Tidar (Untidar). Kerja sama tersebut diteken dalam rangka pengembangan dan peningkatan kualitas di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat bersama Untidar.
Bupati Magelang, Zaenal Arifin mengatakan, pemerintah selama ini senantiasa membuka diri dalam program penguatan pendidikan.
“Harapannya melalui kerja sama ini dapat tercipta koordinasi guna mendukung, mempermudah, dan memperlancar tugas pemerintah memberikan layanan terbaik bagi masyarakat,” kata Zaenal Arifin saat hadir di Gedung dr HR Suparsono, kompleks Untidar di Kota Magelang, Selasa 7 Juli 2023.
Menurut dia, kerja sama ini adalah langkah yang baik untuk mengatasi berbagai persoalan di Kabupaten Magelang, seperti masalah kemiskinan ekstrem, stunting, dan lainnya yang memang memerlukan kontribusi dari berbagai pihak.
”Ini adalah wujud kebersamaan dan gotong-royong terutama dalam mewujudkan tujuan konstitusi. Maka dari itu, kita harus membuat persepsi masyarakat terhadap bangsa kita menjadi positif,” katanya.
Perjanjian kerja sama antara Pemkab Magelang dan Untidar itu direalisasikan di Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Untidar dengan 11 desa di Kabupaten Magelang.
Ke-11 desa tersebut antara lain, Desa Banyusidi, Desa Bondowoso, Desa Girirejo, Desa Kenalan, Desa Pogalan, Desa Ngepanrejo, Desa Genito, Desa Kalirejo, Desa Sumberarum, Desa Sukomulyo, dan Desa Tempurejo.
”Kenapa dipilih 11 desa ini, tentu saja karena ada alasan khusus, sehingga bisa menjadi jembatan emas mewujudkan Kabupaten Magelang yang berdaya saing dan sejahtera,” tandasnya.
Sementara itu, Rektor Untidar, Prof Sugiyarto mengatakan bahwa perjanjian kerja sama ini bertujuan meningkatkan kualitas program kemahasiswaan di bidang pengabdian kepada masyarakat.
Salah satunya adalah program penguatan kapasitas organisasi kemahasiswaan (PPK Ormawa) dan program kreativitas mahasiswa (PKM).
“Perjanjian ini berprinsip kemitraan dan saling memberi manfaat dengan mengikutsertakan dosen dan mahasiswa,” ujarnya.
Sugiyarto juga menyebutkan bahwa ada setidaknya 12 judul PKK Ormawa yang menyasar 12 lingkungan terdiri dari 11 desa di Kabupaten Magelang dan 1 kelurahan di Kota Magelang.
“Tahun ini kita mendapatkan 12 judul (PPK Ormawa) yang mendapatkan pendanaan dari Jakarta (Kemdikbud). Tahun depan harus semakin banyak, agar sesrawungan (kebersamaan) antara Untidar dengan masyarakat akan menjadi lebih sering lagi,” ujarnya.
Sugiyarto menambahkan, mahasiswa peserta PPK Ormawa beranggotakan mahasiswa kreatif yang memiliki solusi pengentasan persoalan di desa dan kelurahan.
Di samping itu, mahasiswa juga menjadikan kesempatan ini untuk melatih diri, sehingga mendapatkan kenaikan kemampuan serta kompetensi diri. (*)