MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Membaca Alquran secara tartil adalah ibadah yang pahalanya begitu besar bagi umat Muslim. Namun, membaca Alquran yang baik, adalah membaca dengan meresapi dan memaknai ke dalam jiwa dan hati.
Imam-imam terkenal di Masjidil Haram Mekkah, selalu memakai irama dalam setiap bacaan imam shalat. Baik shalat wajib maupun shalat sunnah yang dijaharkan (dilafalkan).
Pada artikel sebelumnya, sempat kita bahas mengenai diperbolehkan atau tidak membaca Alquran dengan nada dan irama? Menurut Ustadz Abdul Somad, membaca Alquran dengan irama untuk menghayati ayat-ayat suci Alquran justru dianjurkan.
Lalu, ada berapa jenis irama yang lazim dipakai dalam pembacaan ayat suci Alquran.
Berikut ini Imam Masjidil Haram di Mekkah dan jenis irama yang dipakai saat membacakan ayat-ayat Alquran.
BACA JUGA:Bolehkah Baca Alquran Pakai Nada dan Irama? Ini Kata Ustadz Abdul Somad
1. Syaikh Abdurrahman bin Abdul Aziz bin Muhammad as-Sudais (Irama Rast)
Irama dengan lagu Rast memiliki enam tingkatan nada. Saat tilawah Alquran, Irama ini memiliki karakter yang ringan dan cepat. Biasanya irama Rast dipakai untuk kumandang adzan maupun imam salat.
Imam Masjidil Haram Mekkah yang sering memakai irama rast dalam membacakan surah di Alquran adalah Syaikh Abdurrahman bin Abdul Aziz bin Muhammad as-Sudais atau Syekh Sudais.
2. Bandar bin Abdul Aziz Balilah (Irama Jiharkah)
BACA JUGA:Kapan Puasa Muharram? Ini Alasan Rasulullah Menganjurkan Puasa 9 dan 10 Muharram
Irama dengan nada Jiharkah memiliki karakteristik dengan suara minor yang khas lalu dilanjutkan dengan nada yang tinggi. Irama jiharkah memiliki dua tingkatan nada.
Imam Masjidil Haram Mekkah yang sering menggunakan irama Jiharkah adalah Bandar bin Abdul Aziz Balilah.
3. Bandar bin Abdul Aziz Balilah (Irama Bayyati)
Irama dengan menggunakan lagu bayyati dikenal juga toha. Irama bayyati ditandai dengan suara yang lembut meliuk-liuk, memiliki gerak lambat dengan pergeseran nada yang tajam waktu turun naik dan sering terjadi secara beruntun.