Irama bayyati memiliki empat tingkatan nada. Biasanya irama ini digunakan sebagai lagu pembuka dan penutup.
Pada irama bayyati, Syekh Bandar bin Abdul Aziz Balilah juga sering melafalkannya di Masjidil Haram.
BACA JUGA:Nggak Cuma Sholat, Ini Amalan yang Perlu Disertai Wudhu
4. Syeikh Abdullah Al Juhani (Irama Hijaz)
Irama Hijaz bersifat allegro yakni ringan, cepat, lincah. Irama ini juga memiliki variasi turun naik yang tajam.
Irama Hijaz sering dipraktikkaan Syeikh Abdullah Al Juhani.
5. Syaikh Abdurrahman Al Ausy (Irama Shoba)
Irama dengan lagu Shoba juga memiliki sifat allegro yakni gerak irama yang ringan. Namun, irama ini cenderung lebih mendatar tapi bisa menggugah emosi.
Irama Shoba seringkali dipraktikkan salah satu imam Masjidil Haram, Mekkah yakni Syaikh Abdurrahman Al Ausy.
BACA JUGA:Hukum Memindahkan Makam Menurut Islam, Boleh atau Tidak?
6. Bandar bin Abdul Aziz Balilah (Irama Sika)
Irama dengan lagu Sika memiliki sifat grave yaitu gerak lembut dan lebih khidmat. Terdapat empat jenis nada sika yang bisa digunakan.
Syekh Bandar bin Abdul Aziz Balilah biasa melantunkan ayat suci Alquran dengan irama Sika.
7. Syeikh Misyari Rasyid (Irama Nahawan)
Irama dengan lagu Nahawan seringkali dilantunkan pada ayat-ayat Alquran yang sedih. Terdapat lima tingkatan nada pada irama Nahawan.
Syeikh Misyari Rasyid biasa melantunkan ayat suci Alquran dengan irama Nahwan yang seringkali membuat dirinya dan jemaah menangis tersedu karena terbawa perasaan ayat-ayat Alquran lewat irama ini.