MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Ratusan santri dan wali santri Muhammadiyah Boarding School (MBS) SMP Muhammadiyah 1 Alternatif (Mutual) Kota Magelang disambut dalam kedatangan santri dengan kegiatan “Khutbah Ta’aruf”.
Kegiatan ini dilaksanakan sekaligus membangun komunikasi terhadap wali santri sebelum dirinya melepas putra-putrinya di boarding. Acara dilaksanakan di halaman kampus MBS SMP Mutual, Sabtu, 15 Juli 2023.
Wasi’un selaku kepala sekolah menyampaikan ahlan wa sahlan (selamat datang) kepada para santri baru. Dikatakan, pendidikan boarding itu memang berat, namun di balik perjuangan mondok akan banyak pengalaman yang bisa dipelajari.
Menurutnya, mental orang mondok akan lebih tahan banting karena sudah biasa menghadapi masalahnya dengan sendiri.
BACA JUGA:Workshop SMP Mutual Kota Magelang: Wujudkan Pembelajaran Berdiferensiasi
“Namun, selain itu tentu dengan memilih program boarding dapat mengasah ilmu agama sebagai bekal mengarungi kehidupan untuk mempunyai pribadi yang baik,” tuturnya.
Dalam acara ini, disampaikan juga oleh Direktur MBS, Ahmad Haryanto tentang aturan boarding yang dapat mendukung berlangsungnya kegiatan para santri nantinya. Baik itu aturan pelanggaran atau aturan orang tua dengan boarding untuk nantinya ke depan.
“Banyak orangtua yang anaknya ingin dimasukkan ke pesantren dengan harapan putra-putrinya mempunyai bekal agama yang matang. Namun tidak banyak orangtua yang siap melepas putra-putrinya. Percayakanlah, Insya Allah putra-putri kita siap mondok,” ucapnya.
Para wali santri juga mendapat pembekalan dari pengurus boarding. Dalam kesempatan ini, Ustadz Iqbal Wijdani selaku koordinator tahsin dan tahfidz menyampaikan QS Ibrahim ayat 37.
Dirinya berpesan bahwa dalam mendidik anak, kita dapat belajar dari Nabi Ibrahim AS. Saat nabi Ismail dan Ibunda Hajar ditinggal oleh nabi Ibrahim tentu dengan segudang keraguan. Namun, ada keyakinan bahwa dalam kebaikan pasti Allah akan memberi jalan.
BACA JUGA:SMP Mutual Bagikan 350 Paket Daging Kurban ke Lingkungan Sekolah
“Sama bapak ibu, saat kita meninggalkan putra-putri kita di pesantren maka sejatinya dengan keyakinan mengharap ridho Allah, pasti Allah bantu. Allah yang maha memudahkan,” tuturnya di hadapan para santri.
Agar anak betah di pondok, kata pria yang juga Ketua Majelis Tarjih Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Magelang ini juga meminta agar para orangtua harus selalu mendoakan. Jangan sampai ditangisi karena tidak tega, namun menangislah dalam doa.
“Jangan sampai meninggalkan anak-anak kita dalam iman yang lemah. Sudah tepat ayah bunda menitipkan putra-putrinya di MBS SMP Mutual. Namun, mari kita kerja sama dalam mendidik putra-putri ayah bunda,” ajaknya.
Terakhir, Ust Iqbal meminta bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab pesantren atau sekolah. Namun, perlu kolaborasi orangtua sehingga putra-putri kita nantinya dapat berhasil. Ikhlaskan, doakan, tawakalkan, dan selalu memulai dengan keteladanan dalam diri kita masing-masing. (adv/hen)