WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Terdapat sebanyak 10 kampung keluarga berkualitas (KB) rintisan telah dikukuhkan oleh Pemkab Wonosobo sebagai partner penanganan ragam isu strategis di daerah. Seremonial acaranya dihelat di Pendopo Bupati Wonosobo belum lama ini.
Sebanyak 10 kampung KB rintisan baru meliputi Desa Sumberdalem Kertek, Desa Bogoran Sapuran, Desa Kupang Sukoharjo, Desa Bumireso Wonosobo, dan Desa Tlogo Garung.
Kemudian Desa Ngadisono Kaliwiro, Desa Besuki Wadaslintang, Desa Kaliwuluh Kepil, Desa Selokromo Leksono, dan Desa Sambek Wonosobo.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Wonosobo, Dyah Retno mengatakan sebelumnya total kampung KB di Wonosobo sudah sebanyak 37 wilayah.
"Dari tahun 2017 sampai sekarang, kita sudah punya 37 desa sebagai kampung KB. Dan hari ini dikukuhkan yang baru sebanyak 10 kampung KB yang masih rintisan," ungkap Kepala DPPKBPPPA Wonosobo, Dyah Retno.
BACA JUGA:FANTASTIS! Kekayaan Kabupaten Wonosobo Tahun 2022 Masih Kalah dengan Harga Pemain Anyar MU Musim Ini
Total banyaknya kampung partner tersebut, dituntut untuk bisa terlibat dalam penanganan berbagai persoalan yang masih belum kelar hingga sekarang.
Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar mengungkapkan isu-isu strategis tersebut setidaknya ada 4 persoalan prioritas yang tengah dibidik oleh pemerintah bersama dinas terkait dan juga sejumlah desa (kampung KB) binaan.
BACA JUGA:HEBAT! Wonosobo Pecah Telur Dapat 2 Emas Posisinya Ungguli 3 Kabupaten Ini
Disebutkan, pemerintah masih berupaya mengatasi rendahnya indeks Rata-rata Lama Sekolah (RLS) yang hanya sebesar 6,88 persen dan indeks Harapan Lama Sekolah (HLS) hanya 11,78 persen pada tahun 2022.
Selain itu, status daerah miskin ekstrim dengan persentase 4,89 persen dan masih duduki peringkat 34 se-Provinsi Jawa Tengah dengan tingkat kemiskinan hingga 16,17 persen, hingga kini menjadi sorotan bagi Pemkab Wonosobo untuk penanganannya.
BACA JUGA:TMMD Tahap II Kota Magelang Berakhir, Wujud Sinergitas Semua Komponen
Dan isu strategis sisanya yaitu pengentasan prevalensi stunting di Wonosobo dengan persentase 22,7 persen pada tahun 2022. Meskipun mengalami kemajuan, persoalan tersebut masih menjadi hal yang terus digarap oleh pemerintahan setempat.
"Ada DPPKBPPPA dan sejumlah partner salah satunya yaitu desa dengan kampung KB di Wonosobo ini menjadi andalan bagi Pemkab untuk berjalan bersama dalam menjawab persoalan di daerah," ucap Muhammad Albar.
BACA JUGA:WOW! Terungkap Cara Menurunkan Berat Badan dengan Mengonsumsi Buah-buahan Apa Saja?