
Bahkan, kata dia, pluralisme masyarakat tidak hanya antaragama melainkan juga intraagama. Namun, mereka bisa menjaga perbedaan itu dalam bingkai persatuan.
"Sejak zaman nenek moyang orang Magelang itu sudah kental dengan sikap saling menghargai dan toleransi. Ini bisa kita lihat dari bangunan tempat ibadah kelima agama yang ada semua mengitari Alun-alun," katanya. (wid)