Mitos Cukur Rambut Gimbal di Wonosobo, Bila Permintaan Anak Tak Dituruti Gimbal Bisa Tumbuh Lagi

Senin 28-08-2023,21:38 WIB
Reporter : Mohammad Mukarom
Editor : Arief Setyoko

WONOSOBO, MAGELANG EKSPRES -- Di tengah gempuran era digitalisasi, masyarakat Wonosobo masih mempertahankan budaya dan ciri khas daerahnya. Salah satu uri-uri budaya itu mereka wujudkan dengan ritual cukur rambut gembel atau cukur rambut gimbal.

Tradisi ini masih terus dipertahankan masyarakat. Cukur rambut gimbal memiliki arti adanya ritual khusus ruwatan untuk memotong rambut gimbal pada anak-anak.

Meski hanya mencukur rambut, nyatanya ruwatan yang diselenggarakan lewat ritual ini menyita perhatian publik.

Tidak sedikit wisatawan rela berdatangan dari luar daerah untuk menyaksikan budaya tersebut di dataran tinggi Dieng, Wonosobo.

Minggu, 27 Agustus 2023, peristiwa cuku rambut gimbal ini dilakukan oleh salah seorang masyarakat. Sang anak yang dipotong rambutnya, berhak meminta kepada orangtuanya pada saat dicukur rambutnya,

Lantas seorang remaja berusia 15 tahun dengan rambut gimbal usai dicukur rambutnya meminta beberapa hal kepada orangtuanya.

BACA JUGA:Legenda Telaga Pengilon Wonosobo Dibalik Keindahan dan Ketenangan Sebagai Cerminan Sikap Manusia

Memang sudah menjadi ciri khas, bila anak hendak dicukur gimbalnya, maka orangtua harus menuruti permintaan anak-anak.

Keinginan tersebut merupakan simbol bahwa seorang anak yang dikaruniai rambut gimbal dapat membawa keberuntungan bagi keluarga. Dan konon katanya, anak dengan rambut gimbal diyakini bisa memenuhi segala keinginannya sendiri.

Sebaliknya, jika permintaan anak rambut gimbal tidak dituruti, dipercaya rambut gimbal anak akan tumbuh lagi.

Namun hal yang unik dari acara pemotongan rambut gimbal tersebut ternyata terdapat seorang peserta yang diketahui bernama Helena Shean. Ia menyampaikan permintaannya yang jauh berbeda dari peserta lainnya.

Tatag Wicaksono, seorang ayah dari Helena Shean mengungkapkan, sebelum melakukan ruwat cukur rambut gimbal, anaknya hanya minta es krim, cobek, hingga payung.

"Alhamdulillah permintaan anak kami ringan. Cumn minta es krim, cobek, dan payung saja. Tapi itu permintaannya tidak bareng, hanya diminta saat dia pengen aja ketika hendak dilakukan pemotongan rambut," ungkapnya.

BACA JUGA:Dolalak Purworejo Kembali Juarai Parade Budaya Perbatasan

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Wonosobo, Agus Wibowo mengatakan, permintaan anak berambut gimbal tersebut dinilai cukup sederhana.

Kategori :