Ketempelan jin adalah kasus dimana seseorang yang dimasuki jin karena kemauan jin itu sendiri atau karena dikehendaki pasien guna sebagai jin khodam.
Kemauan jin sendiri biasanya karena jin itu suka dengan pasien. Kasus lain, jin tersebut dengan pasien karena rumahnya terganggu tidak sengaja oleh pasien.
BACA JUGA:MERINDING! Tempat Paling Angker di Magelang, Ada TPU Giriloyo dan Makam Suzanna
3. Gangguan ‘ain
Dalam pandangan Islam, penyakit ain dapat dibagi menjadi dua jenis:
- Pandangan dari seseorang yang sebenarnya memiliki sifat buruk dalam hatinya, yang merasakan hasud, dengki, dan memiliki niat jahat terhadap orang yang dilihatnya
- Pandangan yang timbul dari perasaan kagum atau takjub terhadap seseorang, sehingga menimbulkan rasa dengki, tetapi perasaan kagum tersebut tidak disertai dengan mengingat Allah SWT.
Selain itu, penyakit ain juga dijelaskan dalam Al–Qur’an surat Al-Qalam ayat 51, وَاِنْ يَّكَادُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَيُزْلِقُوْنَكَ بِاَبْصَارِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا الذِّكْرَ وَيَقُوْلُوْنَ اِنَّهٗ لَمَجْنُوْنٌ ۘ Artinya: “Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengarkan Al–Qur’an dan mereka berkata: ‘Sesungguhnya ia (Muhammad) benar–benar orang yang gila.”
Dampak dari penyakit ain ini dapat bervariasi, ada yang dapat menyebabkan seseorang mengalami kesialan, penyakit, bahkan kematian.
BACA JUGA:Ruqyah Massal di Kota Magelang, Banyak Peserta Muntah dan Kesurupan
Oleh karena itu, penyakit ini dikategorikan sebagai penyakit yang tidak dapat terdeteksi secara medis dan memiliki potensi bahaya.
Sebab, pada dasarnya setiap orang memiliki kekuatan tertentu dalam pandangannya.
Penyakit ain tidak hanya mempengaruhi orang dewasa, tetapi juga dapat menyerang anak-anak.
Hal ini sering kali terlihat ketika orang tua telah membawa anak-anak mereka untuk berobat ke berbagai tempat, tetapi tidak ada hasil yang memuaskan, karena penyakit ini tidak berasal dari segi medis.
BACA JUGA:7 Tempat Paling Angker di Magelang, Berani Uji Nyali?
Cara Meruqyah Sendiri
Pasien bisa melakukan ruqyah mandiri tanpa perlu bantuan ke peruqyah, dengan syarat pasien harus yakin dengan akan ayat-ayat Al Quran sebagai syifa/penyembuh penyakitnya.
Urutan-urutan dalam ruqyah mandiri adalah sebagai berikut;
1. Sholawat ibrahimiyah