MAGELANG EKSPRES-- Bantu Cegah Stunting pada Balita, Mahasiswa UNTIDAR Menciptakan Inovasi Biskuit MPASI Berasal dari Tepung Daun.
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 pada Rapat Kerja Nasional BKKBN penderita stunting di Indonesia mencapai persentase sebanyak 21,6%.
Stunting merupakan adanya gangguan gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.
Stunting pada bayi dapat menyebabkan berat badan balita rendah, dibandingkan balita seusianya.
Oleh karena itu, para mahasiswa Universitas Tidar (Untidar) yang tergabung dalam kelompok program kreativitas mahasiswa bidang kewirausahaan (PKM-K) menciptakan produk inovasi biskuit MPASI.
Produk yang diberi nama Moringa Kelorist itu berbeda dengan lainnya sebab menggunakan bahan baku tepung daun kelor.
Produk MPASI ini dibuat untuk membantu mencegah stunting pada balita.
BACA JUGA:Daun Kelor Ternyata Bisa Jadi POC, Petani Wonosobo Siap Basmi Hama Patek
Apalagi selama ini, masih banyak kasus balita yang mengalami stunting.
"Selain itu, juga untuk membantu menambah berat badan balita," ujar Ketua Tim PKM-K Moringa Kelorist Untidar Elyza Rohman Nurul Mufidah kepada Magelang Ekspres, Sabtu, 9 September 2023.
Pada proses produksi produk Moringa Kelorist guna menemukan cita rasa yang tepat dilakukan beberapa kali trial and error hingga menghasilkan biskuit yang nikmat baik dari segi rasa maupun teksturnya.
“Pembuatan produk dilakukan untuk menekan stunting dengan manfaat meningkatkan berat badan, kaya akan vitamin, dan adanya kandungan zat gizi serta nutrisi.
Produk Moringa Kelorist juga sudah melalui uji laboratorium terkait kandungan gizi dan terdaftar SPP-IRT serta telah memiliki NIB (Nomor Induk Berusaha).” Terang Elyza.
BACA JUGA:Pernikahan Dini Di Magelang Picu Kasus Stunting
Dosen pembimbing Ferisa Prasetyaning Utami berharap, inovasi baru dari produk Moringa Kelorist ini mampu menjadi gebrakan baru di dunia kewirausahaan khususnya MPASI.