Pertumbuhan buah salak nglumut pada dasarnya tidak mengenal musim karena dapat berbuah sepanjang tahun.
Namun untuk panen raya biasanya berada pada bulan November sampai Februari.
Selain bulan tersebut, pohon tetap berbuah meski hasilnya tidak sebanyak saat panen raya.
Pemasaran Salak Nglumut
Buah salak kecintaan warga ini tidak hanya dipasarkan di sekitar Magelang atau kota sekitarnya.
Eksistensi salak nglumut sudah sampai Malaysia dan Thailand.
Dilansir dari Visit Magelang, salah seorang petani Salak Nglumut, Sudiyono, melakukan ekspor hasil kebunnya sampai ke Kamboja dan Singapura.
Sedangkan untuk pemasaran lokal, salak nglumut biasanya memasok ke Sleman atau ke pasar-pasar lokal dan tempat wisata di sekitar Magelang. Salah satunya yaitu wisata religi Gunungpring.
Di tempat wisata religi Gunungpring ini ada banyak penjual yang menjual buah salak nglumut atau salak pondoh.
Banyak wisatawan dari luar Magelang atau bahkan luar Pulau Jawa yang memilih buah salak ini sebagai buah tangan khas dari Magelang.
BACA JUGA:JANGAN SALAH! Vitamin C dari Sayuran Ini Justru Lebih Tinggi dari Buah-buahan
Harga Salak Nglumut
Untuk harga jual sendiri, antara salak yang diekspor dengan yang dijual ke pasar lokal memiliki perbedaan.
Pada saat panen normal, harga salak untuk pemasaran lokal berkisar antara Rp3000-6000 per kilo.
Sedangkan untuk ekspor harga yang dikenakan yaitu Rp6000-8000 per kilo.
Itu dia sekilas tentang salak nglumut khas Magelang. Untuk kamu pecinta salak, jenis salak yang satu ini wajib kamu coba. (*)